Cirebon, Pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap progres pembangunan infrastruktur energi yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional, salah satunya pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon–Semarang (Cisem) Tahap 2. Pemerintah c.q. Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM bersama dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM dalam rangka memantau progres pelaksanaan proyek, mengidentifikasi isu strategis, serta mengevaluasi kinerja pengoperasian tahap sebelumnya (Cisem 1) melakukan peninjauan langsung progres pembangunan Cisem Tahap 2.
Pada kunjungan kerja proyek strategis nasional pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap 2 ini, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Letjen TNI Mar (Purn) Bambang Suswantono didampingi oleh Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Mustafid Gunawan, Koordinator Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Migas Erikson Alfredo Simanjuntak, Koordinator Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Agung Kuswardono, Direktur Utama PT Pertamina Gas Gamal Imam Santoso, serta Steering Committee KSO PT Timas Suplindo–PT Pratiwi Putri Sulung Sigit Indra Gunawan dan Mukti M. Solichin selaku penyedia proyek.
Kegiatan kunjungan kerja dibuka dengan rapat koordinasi yang digelar di site office proyek di Kota Cirebon. Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Mustafid Gunawan dalam sambutannya menyampaikan memaparkan status operasional Cisem Tahap 1.
“Ruas Semarang–Batang telah beroperasi sejak Desember 2023 dan saat ini dikelola oleh PT Pertamina Gas berdasarkan hasil pemilihan mitra kerja sama pemanfaatan aset per 26 Juli 2023. Hingga 1 April 2025, volume penyaluran gas telah mencapai 10,29 MMSCFD, melayani kawasan industri terpadu di Batang, Kendal, dan Wijaya Kusuma. LEMIGAS dalam posisi menunggu putusan dari pemerintah terkait pengoperasian Cisem 2. Meski begitu, kami terus mempersiapkan segala sesuatu berdasarkan pengalaman di Cisem 1 agar prosesnya lebih smooth,” papar Mustafid.
Mustafid juga menekankan perlunya payung hukum baru, mengingat cakupan Keputusan Menteri ESDM Nomor 128.K/2023 hanya mencakup ruas Semarang–Batang.
Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Letjen TNI Mar (Purn) Bambang Suswantono, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai perencanaan, mengetahui hambatan strategis, serta menilai kesiapan pengoperasian Cisem 2. Bambang menyoroti beberapa isu penting yang perlu perhatian serius, seperti proses perizinan yang belum rampung, insiden di luar proyek yang berdampak pada keselamatan (fatality), serta kebutuhan akan addendum akibat perubahan ruang lingkup.
“Koordinasi multi-stakeholders harus semakin ditingkatkan dengan melibatkan instansi terkait seperti Kementerian PUPR, PT KAI, BPKP, hingga Pemerintah Daerah. Bila perlu, sampaikan jika komunikasi harus ditingkatkan ke level yang lebih tinggi,” tegas Bambang.
Direktur Utama PT Pertamina Gas, Bapak Gamal Imam Santoso menyampaikan overview pengoperasian Cisem 1 sekaligus menyampaikan pentingnya integrasi jaringan transmisi gas bumi nasional. “Proyek Cisem menjadi game changer dalam interkoneksi jaringan pipa transmisi eksisting dari Jawa Timur hingga Sumatera. Ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat melalui penyediaan gas bumi ke kawasan-kawasan industri,” jelasnya.
Koordinator Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Agung Kuswardono juga turut menyampaikan apresiasi kepada Inspektorat Jenderal atas pendampingan sejak tahap perencanaan hingga konstruksi. Agung juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim pelaksana yang telah melampaui target progres. “Prestasi ini perlu mendapatkan apresiasi dari Bapak Irjen, terutama kepada para PPK, pengawas, dan pelaksana yang telah bekerja melebihi ekspektasi,” paparnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke dua titik lokasi konstruksi. Titik pertama berada di ROW Jalan Nasional, Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, untuk memantau pekerjaan Horizontal Directional Drilling (HDD). Titik kedua terletak di ROW Jalan Tol Pejagan–Pemalang, Desa Pagedangan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, yang menjadi lokasi pelaksanaan pekerjaan metode Open Cut.
Peningkatan pengawasan terhadap progres pembangunan infrastruktur energi yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional diharapkan semakin memperkuat sinergi antarinstansi dalam mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur gas nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing. (KDB)