PJBG Senilai US$ 401,7 juta Ditandatangani

“Komitmen ini mengukuh posisi Pertamina EP sebagai pemasok gas terbesar untuk kebutuhan domestik,” jelas Manajer Humas PT Pertamina EP M. Harun.

 

Dalam 13 tahun masa kontrak, penyerahan harian feed gas dari Pertamina EP berada pada kisaran sebesar 250 MMSCFD pada 2013 dan sebesar 80 MMSCFD pada tahun 2025.

Produksi gas Pertamina EP merupakan penopang terbesar dari total produksi gas Pertamina secara keseluruhan. Sedangkan saat ini Pertamina adalah produsen gas terbesar untuk kebutuhan domestik. Pasokan gas Pertamina untuk konsumen terdiri dari 34% dipasok kepada Perusahaan Gas Negara (PGN), 20% untuk memenuhi kebutuhan industri, 18% untuk industri pupuk, 25% untuk pembangkit listrik, dan 3% lainnya untuk kebutuhan Kilang Pertamina.

Produksi gas Pertamina EP juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 sebesar 955 MMSCFD meningkat menjadi 980 MMSCFD pada tahun 2007. Peningkatan terus terjadi pada 2008 mencapai 1.003 MMSCFD dan naik menjadi 1.043 pada 2009. Dengan demikian Pertamina EP merupakan produsen minyak dan gas terbesar kedua di Indonesia.

Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, pada 2010 Pertamina EP gencar melaksanakan eksplorasi dengan target pemboran 26 sumur eksplorasi diberbagai daerah serta pelaksanaan 1345 km2 survei seismic 3 D (tiga dimensi) dan 721 km survey 2 D (dua dimensi). Komitmen eksplorasi Pertamina EP ini untuk mendukung perolehan cadangan baru sehingga dari setiap barel minyak maupun setiap kubik gas yang yang diproduksikan harus dapat digantikan dengan temuan baru ekplorasi dalam jumlah yang sama atau melebihi.

 

“Dengan demikian kesinambungan dan pertumbuhan produksi dapat dipertahankan,” tegas Harun.



Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.