Sebanyak 3 sumur eksplorasi dan 24 sumur pengembangan telah berhasil diselesaikan sehingga sempat menyentuh catatan produksi harian tertinggi di tahun 2013 sebesar 26.282 BOPD dan produksi gas mencapai 125 MMSCFD. Tambahan produksi itu berhasil dicapai diantaranya melalui reaktivasi lapangan PHE-40 yang berhasil menyumbangkan produksi sebesar 2.508 BOPD dan 12,9 MMSCFD. Pemasangan pipa sepanjang 21 km dari PHE-38B ke PPP telah berhasil dilakukan sehingga minyak dan gas dari lapangan PHE 38B sebesar 12.500 BOPD dan 13,7 MMSCFD dapat dialirkan. Dua lapangan baru yaitu PHE-54 dan PHE-39 juga berhasil memberikan kontribusi produksi sebesar 2.578 BOPD dan 17,7 MMSCFD dari lapangan PHE-54 serta 1.310 BOPD dan 0.6 MMSCFD dari lapangan PHE-39.
Selain itu, sepanjang tahun 2013, PHE WMO berhasil melakukan 3D Broadband Seismik seluas 900 km2, menambah contingent resources (2C) sebesar 29.98 juta barel minyak (MMBO) dan 60.24 miliar kaki kubik (BCF) atau 40.02 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE) serta menambah cadangan (P1) sebesar 16.8 MMBO dan 62.5 BCF atau 27.6 MMBOE. PHE WMO juga berhasil memperoleh persetujuan rencana pengembangan (POD) Integrasi-1 dari SKK Migas.
“Kami akan terus melakukan upaya-upaya agar pencapaian produksi ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan di masa mendatang,†ujar PJ Direktur Operasi dan Produksi Pertamina Hulu Energi Bambang H Kardono dalam siaran persnya.
Untuk tahun 2014 ini, produksi minyak dan gas bumi PHE WMO ditetapkan sebesar 21.432 BOPD dan 113 MMSCFD sesuai dengan target yang disetujui SKK Migas pada Work Program & Budget (WP&B) 2014.
Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) adalah operator dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok WMO yang dimiliki oleh Pertamina sejak 2011. Wilayah operasi PHE WMO terletak di sebelah Barat Daya Pulau Madura, Jawa Timur dengan luas area 1.666,26 km2. (TW)