Optimalisasi Minyak Bumi, 5.000 Sumur Tua Diaktifkan

Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso kepada wartawan di Gedung Migas, Jumat (4/4) mengemukakan, peraturan ini dikeluarkan untuk mengoptimalisasi minyak bumi dalam suatu wilayah kerja yang didalamnya terdapat sumur tua. Hingga saat ini, sumur tua diperkirakan berjumlah sekitar 13.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

“Ini merupakan upaya mengoptimalkan sumur tua yang ditinggalkan KPS, utamanya Pertamina yang jumlahnya 13.000. Perkiraan hitung-hitungan kami, sekitar 5.000 sumur tua bisa diaktifkan dengan pola ini dan dapat menghasilkan 5.000-12.000 barel per hari,” jelas Luluk.

 

Dari segi jumlah produksi yang diperoleh dari sumur tua, lanjut Luluk, memang tidak dapat dikatakan besar. Meski demikian, cukup lumayan untuk menambah produksi migas yang kini mengalami penurunan.

 

Yang termasuk kategori sumur tua, menurut Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas R. Priyono, sumur-sumur minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan, serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu wilayah kerja yang terikat kontrak kerja sama dan tidak diusahakan lagi oleh kontraktor.

 

“Sumur-sumur tua masih memiliki potensi minyak bumi berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis ditinjau dari proyek skala kecil,” katanya.

 

Total sumur tua minyak bumi Indonesia mencapai 13.824 sumur. Perinciannya: Sumatera bagian selatan 3.623 sumur, Sumatera bagian utara 2.392 sumur, Sumatera bagian tengah 1,633 sumur, Kalimantan Timur 3.143 sumur, Kalimantan Selatan 100 sumur, Jawa Tengah-Jatim-Madura 2.496 sumur, Papua 208 sumur dan Seram 229 sumur.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.