OPEC Terima Pengunduran Diri Indonesia

‘Dengan berat hati OPEC mengabulkan keinginan Indonesia untuk menghentikan sementara keanggotaan penuh di organisasi ini,’ demikian pernyataan resmi OPEC sebagaimana dikutip AFP.

 

Meski menerima pengunduran diri Indonesia, namun organisasi tersebut tetap berharap Indonesia dapat bergabung lagi dengan OPEC jika situasinya telah memungkinkan.

 

Indonesia terdaftar sebagai anggota OPEC sejak 1961 dan menjadi satu-satunya wakil Asia di organisasi tersebut. Ketika bergabung, produksi minyak Indonesia cukup besar, sekitar 1,6 juta barel per hari sedangkan kebutuhan hanya 1 juta barel per hari.

 

Namun lantaran produksinya terus menurun, bahkan di bawah 1 juta barel per hari dan bahkan telah menjadi net oil importer, Mei lalu Indonesia mengungkapkan keinginannya untuk keluar dari OPEC.

 

Potong produksi

Selain menerima pengunduran diri Indonesia, pertemuan OPEC juga menyepakati memotong produksi dan kembali ke tingkat produksi September 2007 sebesar 28,8 juta barel per hari. Pemotongan dilakukan karena OPEC menilai pasokan minyak dunia saat ini sudah mencukupi.

 

Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo mengatakan, pemotongan dilakukan lantaran OPEC berusaha agar harga minyak dapat tetap stabil dikisaran US$ 95-110 per barel.

 

“OPEC sendiri sudah merasa kalau harga minyak di atas US$ 110 per barel, banyak sekali negara-negara di dunia yang tidak akan bertahan,” kata Evita.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.