Naik, Harga Minyak Mentah Indonesia Maret 2007


Peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu, papar Fathor Rahman dari Tim Teknis Tim Harga Minyak Mentah pada rapat dengan Ketua Tim Harga Minyak Mentah Luluk Sumiarso dan pejabat lainnya di Ditjen Migas, Jumat (30/3), sejalan dengan peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor, seperti meningkatnya eskalasi ketegangan Iran dengan negara-negara Barat mengenai program nuklir setelah penahanan sejumlah anggota marinir Inggris di perairan Iran.

 

Penyebab lainnya, masih relatif dinginnya temperatur di Northeast Amerika Serikat hingga awal Maret 2007, menurunnya suplai gasoline di AS akibat rendahnya pengoperasian kilang minyak karena pemeliharaan berkala dan kerusakan sejumlah kilang di AS.

 

“Terus menurunnya stok gasoline AS menjelang musim panas mendatang, realisasi peningkatan produksi minyak mentah non OPEC yang lebih rendah dari perkiraan dan masih relatif ketatnya suplai minyak mentah dunia akibat pengurangan produksi minyak mentah OPEC, juga menjadi penyebab kenaikan harga ini,” kata Fathor.

 

Khusus peningkatan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan faktor-faktor tersebut, juga disebabkan terhentinya produksi minyak mentah dari beberapa lapangan di Australia sekitar 0,20 juta bph akibat badai cyclone George dan Jacob yang terjadi mulai minggu kedua Maret 2007 dan meningkatnya permintaan minyak mentah direct burning dan fuel oil oleh Jepang untuk pembangkit listrik tenaga thermal, akibat terhentinya beberapa unit PLTN disebabkan kerusakan teknis dan rendahnya tingkat pengoperasian unit PLTA disebabkan rendahnya debit air.

 

Faktor penahan peningkatan harga minyak mentah adalah mulai menghangatnya temperatur pada pertengahan Maret 2007, terutama di Northeast AS, Jepang, Korea Selatan dan Cina, cenderung meningkatnya stok minyak mentah komersial AS dan keputusan OPEC untuk tidak kembali mengurangi produksi minyak mentahnya.

 

Sementara untuk April 2007, sejumlah faktor yang diperkirakan memperkuat harga, antara lain terus meningkatnya eskalasi ketegangan Iran dengan negara-negara Barat mengenai program nuklir, meningkatnya permintaan gasoline terutama di AS guna peningkatan stok untuk menghadapi musim panas mendatang, masih belum pulihnya pengoperasian sejumlah kilang minyak AS dan terus berlanjutnya pengurangan volume penjualan minyak mentah OPEC sehubungan dengan target pengurangan produksi.

 

Sedangkan faktor yang memperlemah harga, antara lain menurut IEA, permintaan minyak dunia pada kuartal II/2007 diperkirakan menurun 1,3 juta bph dibandingkan kuartal I/2007, berakhirnya musim dingin sehingga menurunkan permintaan produk minyak terutama heating oil dan kerosene, rendahnya pengoperasian kilang pada musim pemeliharaan kilang berkala dunia dalam kuartal 2 setiap tahunnya dan produksi minyak mentah OPEC masih belum sepenuhnya memenuhi target pengurangan produksi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.