Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya
pada acara Listrik Pedesaan Seluruh Indonesia dan Pemanfaatan Air Tanah di
Provinsi Bali, Sabtu (12/5). Hadir dalam acara tersebut, para pejabat eselon I
di lingkungan Kementerian ESDM, Dirut PT PLN, Dirut PT PGN dan wakil Pemda
Bali.
Wacik memaparkan, pada tahun
2011 lalu, volume BBM bersubsidi mencapai 41,7 juta KL atau sekitar 1,7 juta KL
di atas kuota yang ditetapkan sebesar 40 juta KL. Untuk tahun ini, dengan
pertambahan kendaraan roda empat sebanyak 940.000 unit dan roda dua sebanyak 8 juta unit, kebutuhan
BBM bersubsidi diperkirakan mencapai 47 juta KL. Agar kuota sebesar 40 juta KL dapat terpenuhi serta menghemat anggaran
negara, maka harus dilakukan penghematan energi secara besar-besaran.
Cara yang akan dilakukan, antara
lain dengan melakukan gerakan konversi BBM ke bahan bakar gas secara
besar-besaran.
â€ÂGas akan jadi andalan ke
depan,†tegas Wacik.
Tahun 2013 mendatang, kata
Wacik, kendaraan roda empat keluaran terbaru sudah akan dilengkapi dengan mesin
yang dapat menggunakan bahan bakar gas. Secara perlahan, rakyat akan didorong
untuk menggunakan bahan bakar gas yang harganya relatif lebih murah dan bersih
bagi lingkungan.
Selain itu, pembangkit listrik
yang baru dilarang menggunakan BBM. Harus menggunakan gas atau energi
terbarukan lainnya.
Menurut rencana, aturan
penghematan energi ini akan diumumkan pada akhir Mei 2012 dan mulai berlaku 1
Juni 2012.