Menteri ESDM: Masyarakat Kaya, Jangan Berebut BBM Subsidi

“Saya menghimbau kepada saudara-saudara yang mobilnya 3 atau 4, yang sudah berada, jangan berebutan membeli BBM bersubsidi karena jumlahnya terbatas,” kata Jero Wacik usai RDP dengan Komisi VII DPR, kemarin siang.

Wacik melanjutkan, hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi ketegangan-ketegangan yang timbul akibat semakin menipisnya persediaan BBM bersubsidi.

PT Pertamina (Persero) dalam siaran persnya pekan lalu, mengungkapkan,  hingga 20 November 2012, realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta KL Premium, 13,7 juta KL Solar, dan 1,1 juta KL Kerosene.

"Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1% untuk Premium dan 4% untuk Solar dan masih ada potensi terjadi over kuota sampai akhir 2012. Pemerintah melalui BPH Migas telah mengamanatkan agar penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang sudah diputuskan DPR dan pemerintah dalam APBN-P 2012 sehingga Pertamina selaku salah satu badan usaha melakukan penyaluran sesuai dengan kuota yang tersisa di setiap daerah hingga cukup sampai dengan akhir tahun," terang VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundaki.

Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan BBM, tambah Wacik, pihaknya telah meminta PT Pertamina untuk meningkatkan ketersediaan BBM non subsidi.

Menurut dia, kekurangan ketersediaan BBM subsidi di sebagian besar daerah menunjukkan peningkatan perekonomian daerah. Namun harus disadari, kuota BBM subsidi terbatas jumlahnya dan karena itu untuk masyarakat yang memiliki kemampuan, kembali dihimbau untuk menggunakan BBM non subsidi.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.