Menteri ESDM: Kami Serius Urusi Gas Untuk Domestik


Dalam raker dengan Komisi VII DPR, kemarin, Jero Wacik memaparkan, salah satu KKKS yang mau memberikan untuk domestik adalan BP Tangguh. Semula gas dari train 1 dan 2 Blok Tangguh, seluruhnya diperuntukkan ekspor. Hal ini lantaran ketika blok tersebut mulai dikembangkan, pasar dalam negeri tidak ada yang mau menyerap. Namun kini, situasi berubah. Pasar dalam negeri tumbuh dan membutuhkan gas yang kemudian mendorong Menteri ESDM melakukan pembicaraan dengan KKKS asal Inggris tersebut agar memberikan sebagian gasnya untuk domestik.

 

“Akhirnya, setelah ketemu di London, dia (BP) setuju akan memberikan untuk domestik. Mendengar itu saja, saya sudah senang. Belum banyak memang, 230 MMSCFD akan diberikan mulai tahun 2013 dari train 1 dan 2. Menurut saya, itu sudah baik,” tambahnya.

 

Untuk train 3,  BP Tangguh juga menyatakan meningkatkan investasinya senilai US$ 12 milyar dan akan memberikan 40% produksi gasnya untuk domestik.

 

Pemerintah, menurut Wacik, berusaha semaksimal mungkin agar produksi gas dapat digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Namun jika situasinya tidak memungkinkan, misalnya secara perhitungan ekonomi mahal, maka akan diekspor.

 

”Kalau mahal sekali, seperti dari Masela, kemana pun jadi mahal. Masak mau kita paksain. Ini hitung-hitungan bisnis,” jelas Wacik.

 

Selama menjabat sebagai Menteri ESDM, Wacik bertekad akan berusaha mati-matian agar pemanfaatan gas untuk domestik dapat meningkat pesat.

 

”Kalau tidak, rugi saya sebagai Menteri ESDM,” tegasnya.

 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pemanfaatan gas untuk dalam negeri mencapai 44,48% yang antara lain diperuntukan untuk pupuk, listrik, industri dan LPG. Sedangkan ekspr mencapai 55,52%.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.