Penandatanganan
PJBG dilakukan antara Pertamina PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi WMO, PT Medco E&P dan SANTOS (Madura
Offshore) PTY LTD dan JOB Pertamina Talisman - Jambi Merang. Pasokan gas
tersebut akan digunakan bahan bakar transportasi guna mendukung program konversi
BBM ke BBG yang digulirkan pemerintah.
Sesuai
dengan Peraturan Presiden No.64 tahun 2012, Pertamina ditugaskan untuk
melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar berupa CNG. Sejumlah KKKS
telah mengalokasikan gas untuk transportasi tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan PJBG antara Pertamina
dengan para KKKS guna menjamin pasokan.
"Dengan
PJBG ini, total volume gas yang akan dipasok sebesar 30,5 MMSCFD dan akan
dipasarkan dengan brand Pertamina "Envogas" yang saat ini
penyalurannya kepada konsumen baru sekitar 4 MMSCFD," kata Karen Agustiawan.
Alokasi
gas tersebut diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan BBG untuk transportasi
di wilayah yang ditargetkan yaitu Jabodetabek, Jawa Timur dan Palembang.
Menteri
ESDM Jero Wacik menyambut gembira penandatanganan PJBG ini. Saat ini sedang
disiapkan kerja sama antara Kementerian
ESDM dan Pemda DKI Jakarta yang
bertujuan mendorong penggunaan gas untuk transportasi.
"Akan
diimpor bus-bus baru dan semuanya menggunakan gas. Saya senang dengan support
ini karena Premium, Kerosene dan Solar yang kebanyakan impor, diganti dengan
gas yang jumlahnya banyak dan ramah lingkungan," katanya.
Rencananya,
untuk pengisian bahan bakar gas bagi bus TransJakarta dan taksi, akan
disediakan SPBG mobile yang akan mengunjungi pool-pool bus dan taksi tersebut.
PJBG
ini diperkirakan akan menghasilkan penerimaan bagi negara dan industri hulu
migas sekitar US$ 184,78 juta. Dengan harga BBG sekitar Rp 3.100 per liter,
maka apabila dibandingkan dengan pemakaian solar bersubsidi, pemakaian CNG
untuk transportasi selama periode kontrak PJBG diperkirakan akan menghasilkan
penghematan sekitar Rp 2,5 triliun. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
pemakaian solar tidak bersubsidi, penghematan dari pemakaian CNG selama periode
kontrak diperkirakan akan mencapai Rp 7,8 triliun.
Untuk mendukung program konversi BBM ke bahan bakar
gas, direncanakan hingga akhir tahun akan terbangun sebanyak 10 SPBG baru yang
terdiri dari 2 SPBG didanai oleh Pertamina dan 2 mother station, 2 SPBG online,
4 Mobile Refueling Unit dan pengembangan jaringan pipa di Jabodetabek sepanjang
22,2 KM yang didanai pemerintah melalui APBN 2013.