Mengawali acara, Menteri ESDM Jero Wacik berkesempatan
meninjau mobil-mobil dinas TNI yang telah dipasangi konverter kit dan berdialog
dengan karyawan PT Dirgantara Indonesia
yang memproduksi konverter kit serta para anggota TNI.
Dalam sambutannya pada acara tersebut, Menteri ESDM
mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI terhadap upaya pemerintah melakukan
konversi BBM ke bahan bakar gas. Saat ini, katanya, Indonesia terlalu banyak mengimpor
BBM. Karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan BBM
dengan cara berpindah menggunakan energi-energi lain yang dimiliki Inddonesia.
“Premium dan Solar kita impor
besar sekali. Kita punya gas yang harganya lebih murah dan kadar CO2 rendah
atau lebih ramah lingkungan. Tapi gerakan ini tidak berjalan dengan baik. Saya
menyambut gembira, TNI sudah melakukannya hari ini. Kalau TNI sudah
melakukannya, yang lain harus berperan (mengikuti),†kata Wacik.
Lebih lanjut Wacik mengatakan,
pihaknya telah berbicara dengan produsen kendaraan bermotor agar tidak bersikap
tenang-tenang saja terhadap besarnya impor BBM yang dilakukan pemerintah.
Jumlah mobil yang bertambah 1 juta dan motor 9 juta tiap tahun, membuat
kebutuhan akan BBM semakin meningkat. Dengan kondisi rupiah yang tertekan
akibat naiknya nilai tukar dolar, konversi BBM ke bahan bakar lain harus
dilakukan.
Panglima TNI Laksamana TNI
Agus Suhartono dalam kesempatan itu mengungkapkan, Indonesia saat ini termasuk net oil importer. Oleh karena itu, upaya pemerintah
untuk mengkonversi BBM ke bahan bakar gas harus didukung pelaksanaannya.
“Sebagai pengguna BBM, kami ingin memberikan sumbangan
yang mungkin kecil. Tapi mudah-mudahan langkah kecil ini bisa menjadi
pencapaian yang besar bagi Indonesia,â€Â
ujar Agus. Mengingat di sekitar Mabes Cilangkap belum tersedia SPBG,
Agus mengharapkan Menteri ESDM dapat memfasilitasi SPBG mobile. (TW)
TNI mengharapkan pada tahun ini dapat dilakukan pemasangan
500 konverter kit untuk kendaraan dinasnya. Pemasangan akan dikonsentrasikan di
DKI Jakarta dan Surabaya
yang menggunakan kendaraan dinas dalam jumlah besar.