Menteri ESDM Hadiri The 1st Indonesia-Iraq Joint Working Group

Ketua Delegasi RI A. Edy Hermantoro dalam sambutabnya mengemukakan, hubungan bilateral Indonesia dan Irak telah berlangsung lama. Kedua negara memiliki beberapa kesamaan sosial budaya. Selain itu, sumber daya migas kedua negara juga menjadi salah satu penguat kerja sama bilateral Indonesia dan Irak.

Kerja sama migas ini semakin erat pada saat kunjungan Deputy Prime Minister for Energy Republik Irak, Hussain al-Shahristani ke Indonesia tanggal 24-27 Juni 2012. Pertemuan bilateral tersebut telah membuka peluang kerja yang lebih besar diantara kedua negara. Sebagai tindak lanjut, kedua negara sepakat untuk menuangkan bentuk kerja sama secara konkret dalam MoU.

Atas koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perminyakan Irak, MoU mengenai kerja sama di bidang energi dan sumber daya mineral telah ditandatangani Wamen ESDM RI Susilo Siswoutomo dan Deputy Minister of Oil for Downstream Operation of the Republic of Iraq, Fayadh H. Nima di Baghdad, Irak, tanggal 14 Maret 2013.

Sebagai bentuk implementasi dari MoU tersebut, disepakati dilaksanakan Joint Working Group yang pertama di Indonesia. Pertemuan membahas mengenai migas, kelistrikan, mineral dan batubara, energi baru terbarukan dan konservasi energi, kediklatan dan kelitbangan.

Edy memaparkan, Pemerintah Indonesia sangat optimis dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Diharapkan Irak akan memberikan kesempatan positif atau membuka peluang bisnis dan investasi yang luas untuk Indonesia.

"Pemerintah Indonesia memiliki tugas untuk memberikan dukungan kepada pengusaha Indonesia dalam upaya investasi di Irak. Kami berharap, Pemerintah Irak juga memberikan dukungan kepada investor Indonesia," ujar Edy.

Mengakhiri sambutannya, hubungan Indonesia dan Irak diharapkan dapat dikembangkan lebih baik dan erat.

Pemerintah Irak menyambut baik joint working group antara Indonesia dan Irak ini. Delman N. Abdullah mengungkapkan, pihaknya ingin lebih mengembangkan potensi migas di negaranya dan membutuhkan investor dari luar negeri, termasuk Indonesia.

Produksi minyak Irak saat ini mencapai 3 juta barel per hari dari 28 lapangan. Irak menargetkan produksi minyak meningkat menjadi 9-10 juta barel per hari tahun 2020.

Sementara di hilir migas, Irak akan membangun 4 kilang baru yang berkapasitas total 750.000 barel per hari. Saat ini Irak telah memiliki 12 kilang dengan kapasitas 850.000 barel per hari

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.