Menteri ESDM Buka The 2nd Indonesia-Korea Energy Forum

Dalam sambutannya Purnomo menjelaskan, 33% pendapatan Indonesia berasal dari sektor energi dan pertambangan. Terkait dengan hal itu, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan dalam rangla efisiensi dan membatasi penggunaan energi serta mengembangkan energi baru terbarukan.

 

Dipaparkan pula, penggunaan energi di Indonesia belum efisien. Hal ini ditunjukkan oleh elastisitas energi tahun 1998-2003 yang masih tergolong tinggi yaitu 1,84.

 

Pada pertemuan ini, Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi Korea dipimpin oleh Minister of Knowledge Economy Dr. Lee Yoon Ho.

 

The 2nd IKEF mengambil tema, “Further step Toward Energy and Mineral Resources Co-Development”.  Tujuannya, meningkatkan kerja sama di bidang pencarian, pengembangan dan pemanfaatan energi dan sumber daya mineral,  terutama di sub sektor minyak dan gas bumi serta mineral dan batu bara.

 

Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo dalam laporannya mengemukakan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari IKEF I yang dilaksanakan 25 Juli 2006, bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Seoul tanggal 24-26 Juli 2006. IKEF I dihadiri oleh 250 pimpinan usaha, ahli energi dan undangan dari Korea dan Indonesia serta menghasilkan 10 kontrak, termasuk MoU antara KOGAS dan Pertamina mengenai pengembangan sumber daya, MoU KHNP dan MEDCO tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir serta kesepakatan pemegang saham produksi (SHA) LPG antara E1 dan Pertagas.

 

Sebelum IKEF terbentuk, sampai 2006 telah dilaksanakan 22 kali pertemuan Indonesia-Korea dalam wadah joint committee for mineral resources and energy dengan agenda bahasan meliputi perdagangan energi, kerja sama teknik dan investasi, litbang serta nuklir.

 

Korea bersama-sama dengan Jepang dan Taiwan merupakan salah satu pembeli tradisional LNG dari Indonesia. Data BKPM menyebutkan, Korea menempati urutan ke 8 negara yang menanamkan investasinya di Indonesia, dengan nilai investasi mulai 1 Januari 1967-30 Juni 2007 mencapai US$ 12,374,259,000. Investasi ini ditanamkan pada 2.940 proyek dan mampu menyerap 1 juta tenaga kerja. Dalam 10 tahun terakhir, investasi Korea di Indonesia dalam bidang energi mencapai US$ 45,6 juta.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.