Melemahnya Perekonomian Tiongkok, Pengaruhi Penurunan ICP Desember 2024 Jadi US$71,61 per Barel

Berita

Jakarta, Berdasarkan perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP), rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2024 turun sebesar US$0,21 per barel dari US$71,83 per barel menjadi US$71,61 per barel.  Penetapan ICP Desember 2024 sebesar US$71,61 per barel, tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 9.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Desember 2024 tanggal 9 Januari 2025. 

“Penurunan harga minyak mentah di pasar internasional dipengaruhi antara lain oleh melemahnya perekonomian China menyebabkan lambatnya pertumbuhan permintaan minyak mentah China, bahkan beberapa paket stimulus yang diumumkan pemerintah di Beijing tidak serta merta menyebabkan lonjakan permintaan minyak,” kata Tim Harga.

Faktor lain yang mempengaruhi, OPEC merevisi turun perkiraan permintaan minyak dunia pada Tahun 2024 dan 2025, dibandingkan publikasi bulan sebelumnya berturut – turut sebesar 210 ribu dan 300 ribu barel per hari (bph) menjadi 103,82 juta barel per hari dan
105,57 juta barel per hari (bph). 

Terkait Pasokan Minyak Mentah, OPEC melaporkan kenaikan pasokan Desember 2024 dibandingkan November 2024 :

  1.      produksi minyak OPEC meningkat sebesar 0,14 juta bph dibanding bulan sebelumnya, sehingga menjadi sebesar 26,66 juta bph. Peningkatan pasokan utamanya dari Libya sebesar 141 ribu bph.
  2.     produksi minyak OPEC+ meningkat sebesar 0,22 juta bph dibanding bulan sebelumnya, sehingga menjadi sebesar 40,67 juta bph. Peningkatan pasokan utamanya dari Kazakhstan sebesar 202 ribu bph.
  3.      proyeksi produksi minyak negara – negara Non-OPEC+ pada Tahun 2024 dan 2025 direvisi naik berturut – turut sebesar 50 ribu bph dan 50 ribu bph menjadi 53,12 juta bph dan 54,23 juta bph.

 

Berdasarkan laporan mingguan EIA, stok gasoline Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 9,1 juta bbl menjadi 223,7 juta bbl pada akhir Desember 2024 dibanding bulan sebelumnya. “Penurunan harga minyak mentah Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia lain yang mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir,” jelas Tim Harga.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh Caixin Cina General Services PMI (Purchasing Manager Index) turun 0.5 menjadi 51.5 di bulan November 2024 mom.

 

“Selain itu, terdapat penurunan crude run rate Taiwan pada akhir Desember 2024 menjadi 73.9% (795 ribu bph dari total kapasitas 1.1 juta bph) dari 72.9% pada akhir November 2024,” menurut Tim Harga.

 

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Desember 2024 dibandingkan November 2024 sebagai berikut:

  •    Dated Brent turun sebesar US$0,53/bbl dari US$74,47/bbl menjadi US$73,94/bbl.
  •     WTI (Nymex) naik sebesar US$0,15/bbl dari US$69,54/bbl menjadi US$69,70/bbl.
  •    Brent (ICE) turun sebesar US$0,27/bbl dari US$73,40/bbl menjadi US$73,13/bbl.
  •    Basket OPEC naik sebesar US$0,02/bbl dari US$72,98/bbl menjadi US$73,00/bbl.
  •    Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$0,21/bbl dari US$71,83/bbl menjadi US$71,61/bbl.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.