Lima Belas KKKS Lampaui Target Produksi 2011

Hal itu dikemukakan Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam Rapat Kerja dengan Anggaran DPR, beberapa hari lalu.

Dipaparkan, realisasi produksi Mobil Cepu Ltd mencapai 21.446 barel per hari atau 1.446 barel per hari di atas target 20.000 barel per hari. Produksi Medco E&P Indonesia mencapai 23.863 barel per hari atau 863 barel per hari di atas target 23.000 barel per hari. ExxonMobil produksinya mencapai 4.851 barel per hari atau 851 barel per hari di atas target 4.000 barel per hari, Chevron Indonesia kelebihan produksi 702 barel per hari dari target 23.000 barel per hari serta Star Energy (Kakap) produksinya mencapai 4.121 barel per hari atau 621 barel per hari di atas target 3.500 barel per hari.

Sementara 31 KKKS lainnya belum dapat mencapai target produksi, antara lain Kodeco Energy Co. Ltd, PT Pertamina EP, Chevron Pacific Indonesia, ConocoPhillips Ind Ltd, CNOOC SES Ltd.

Produksi Kodeco Energy mencapai 16.431 barel per hari atau kurang 12.569 barel per hari dari target 29.000 barel per hari. PT Pertamina kekurangan 10.715 barel per hari dari target produksi 132.000 barel per hari dan Chevron Pacific Indonesia kekurangan 10.492 barel per hari dari target 370.000 barel per hari.

Selain itu, ConocoPhillips Ind Ltd kekurangan 9.843 barel per hari dari target 61.000 barel per hari dan CNOOC SES Ltd kekurangan 2.414 barel per hari dari target 40.000 barel per hari.

Menurut Priyono, kendala-kendala pencapaian produksi minyak bumi tahun 2011, antara lain belum terealisasinya perpanjangan kontrak Lapangan Madura, sebagian besar lapangan yang berproduksi merupakan lapangan tua dengan laju penurunan sekitar 12% jika tidak dilakukan sesuatu dan 70% fasilitas produksi merupakan fasilitas yang sudah tua sehingga frekuensi unplanned shutdown lebih sering terjadi.

”Selain itu, tidak banyak ditemukan lapangan baru dalam skala besar, tertundanya pemboran sumur karena masalah pembebasan lahan, cuaca buruk dan kehilangan peluang produksi karena unplanned shutdown 14.8 ribu barel per hari,” katanya.

Namun demikian, pemerintah tetap berupaya untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong upaya optimasi produksi dan EOR pada lapangan eksisting serta pengembangan lapangan baru termasuk percepatan produksi sumur temuan eksplorasi (POP).

Upaya lainnya adalah melakukan koordinasi dengan departemen terkait sehubungan dengan ijin pembebasan lokasi, ijin kehutanan, ijin transportasi dan tumpang tindih lahan, mengurangi perencanaan unplanned shutdown dengan perencanaan maintenance yang lebih baik serta optimasi planned shutdown.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.