Selain itu, pemerintah juga menaikkan volume konsumsi BBM dari 35,8 juta kiloliter menjadi 39 juta kiloliter yang berarti juga menaikkan subsidi BBM. Kenaikan ini, menurut Menkeu Sri Mulyani, lantaran pemerintah pesimis target program pengalihan minyak tanah ke elpiji sebesar 1 juta kiloliter dapat tercapai.
Perubahan lifting dan asumsi harga minyak, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro tadi malam seusai raker dengan Komisi VII DPR, merupakan cara pemerintah menjaga APBN.
“Kita pakai konservatif. Caranya
Ia mendapatkan, meski asumsi lifting diturunkan, pendapatan negara dari sektor migas tetap lebih tinggi karena asumsi harga minyak yang juga tinggi.
Penurunan target lifting migas ini, menurut Wakil Kepala BPMIGAS Abdul Muin, tidak masalah dan optimis dapat tercapai karena selama ini pihaknya mempersiapkan produksi untuk mencapai target 1,034 juta barel per hari.