Demikian dikemukakan Deputi Operasi dan Pemasaran BPMIGAS
Eddy Purwanto, sebagaimana ditulis Harian
Kontan.
Tangguh terdiri dari enam lapangan gas dari kontrak kerja sama Wiriagar, Berau dan Muturi di daerah Bintuni, Papua Barat. Gas yang diproduksi dari dua anjungan lepas pantai tak berawak disalurkan melalui pipa sepanjang 22 kilometer ke dua kilang pencair gas, masing-masing dengan kapasitas produksi LNG 3.8 juta ton per tahun. Train 1 memulai produksi LNG untuk kargo pertama ini pada pertengahan Juni sementara Train 2 diharapkan mulai beroperasi pada kuartal ini juga.
Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia, dengan saham 37.16%, kontraktor kepada Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPMIGAS). Mitra lain dalam proyek tersebut adalah MI Berau B.V. (16.3%), CNOOC Ltd. (13.9%), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7.35%) and Talisman (3.06%).