Kuota BBM Subsidi di Kalimantan Ditambah

Menteri ESDM Jero Wacik kepada pers usai pertemuan  mengemukakan, tambahan kuota tersebut diambil dari sisa kuota sebesar 2,5 juta KL yang selama ini masih "dibintang" atau disimpan dari total kuota sebanyak 40 juta KL yang ditetapkan DPR.

"Kemarin sudah dikeluarkan (tambahan kuota). Kita akan gelontorkan sebagian ke Kalimantan dan ada tambahan lain yang kami kira sudah diatur oleh BPH Migas," katanya. 

Selain memberikan tambahan volume BBM bersubsidi, pemerintah juga akan menambah suplai BBM non subsidi dalam jumlah tidak terbatas.

"Akan ditambah juga  BBM non subsidi.  Daya belinya cukup baik. Di dekat perbatasan, ada yang beli BBM seharga  Rp 20 ribu dari Malaysia," tambahnya.

Kekurangan yang dialami Kalimantan, menurut Wacik, disebabkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat, sekitar 6-8%. Misalnya, pertambahan kendaraan motor yang meningkat 30%.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan, penambahan kuota BBM ini merupakan suatu hal yang perlu disyukuri. Ia juga meminta agar masyarakat di Kalimantan tetap menjaga suasana tetap kondusif.

Sementara Dirut PT Pertamina menyatakan kesiapannya untuk memasok BBM subsidi dan non subsidi. Karen juga mengharapkan agar para pengusaha di Kalimantan mau membangun SPBU non subsidi.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh  Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya, Kepala Bappeda Kaltim Rusmadi dan Wagub Kalteng Ahmad Diran, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Kepala BPH Migas Andi Sommeng, Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan dan Ketua Hiswana Migas Eri Purnomo Hadi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.