Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo usai seminar
nasional mengenai Kebijakan Energi Nasional di Gedung Nusantara IV DPR-RI,
Senin (28/11), mengatakan, Ditjen Migas, BPH Migas dan PT Pertamina telah
selesai menyatukan angka kelebihan kuota BBM subsidi tersebut. Setelah
itu, pihaknya akan menyampaikan hal ini dalam sidang kabinet.
â€ÂKami akan bicara di sidang
kabinet, akan seperti apa, action-nya
seperti apa,†katanya.
Hingga 30 November 2011, kelebihan
kuota BBM subsidi diperkirakan sekitar 500.000 KL. Agar kelebihan kuota tidak
semakin besar, pemerintah masih memiliki waktu mulai 1-31 Desember untuk melakukan
kebijakan.
Terlampauinya kuota BBM
subsidi ini, disebabkan banyaknya kendaraan yang seharusnya menggunakan BBM non
subsidi, beralih menggunakan BBM subsidi akibat disparitas harga.
â€ÂWaktu itu harapan kita kan
harganya (BBM non subsidi) tidak setinggi itu. Harapan kita orang masih maulah
beli pertamax. Tapi sebagai manusia, orang akhirnya ngambil juga (BBM subsidi),†ucapnya.
Dirut PT Pertamina Karen
Agustiawan dalam diskusi tersebut memperkirakan kuota BBM subsidi dapat
terlampaui sekitar 1,4 juta KL.