Korea Minta Perpanjangan Ekspor LNG

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal itu seusai membuka acara The Second Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) di Hotel Ritz Carlton, Rabu (15/10).

 

Atas permintaan yang disampaikan pihak Korea pada pertemuan informal sebelum pembukaan IKEF tersebut, menurut Purnomo, Indonesia belum dapat menyatakan komitmennya karena saat ini masih berkonsentrasi menyelesaikan perundingan perpanjangan kontrak migas dengan Jepang yang akan berakhir 2011. Pembicaraan dengan pihak Jepang, telah selesai sekitar 90% dan hanya 30% saja dari permintaan yang dapat dipenuhi Indonesia.

 

“Kontrak dengan Korea masih cukup lama yaitu 2014 dan 2017, masih ada waktu. Namun kalau mau bicara, duduk bersama, silakan saja. Tapi kita belum bisa memberikan komitmen. Kita harus pastikan dulu gas yang ada mau dijual kemana dan konsumsi domestik seberapa besar,” tegas Purnomo.

 

Selama ini pasokan untuk Korea berasal dari Lapangan Bontang dan Arun 2. Namun untuk perpanjangan dari Arun 2, lanjut Purnomo, tidak mungkin lagi dilakukan karena cadangannya sudah habis. Pasokan hanya mungkin dilakukan dari lapangan yang dikelola Total dan Chevron. Untuk lapangan Chevron, lantaran lapangannya merupakan  laut dalam, maka harganya dapat dipastikan mahal.

 

Selain menyatakan keinginannya memperpanjang kontrak LNG, Korea juga mengatakan ingin bekerja sama dengan Pertamina untuk pembangunan infrastruktur.

 

“Saya katakan, silakan bicarakan business to business dengan Pertamina,” ucap Purnomo.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.