Koordinasi Percepatan Perizinan Pembangunan Pipa Gas Dusem, Ditjen Migas FGD Bersama Pemda dan Stakeholder Terkait

Berita



Medan,
Pemerintah terus mendorong program diversifikasi energi dan percepatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri, salah satunya melalui pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Dumai – Sei Mangkei (Dusem). Dalam rangka memastikan kesiapan dan perizinan pembangunan serta pengoperasian pipa Dusem, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Perizinan pada Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Dumai-Sei Mangkei bersama para pemangku kepentingan di Hotel Swiss-Belinn Medan, Kamis (4/9).

FGD ini bertujuan untuk mempertemukan para pemangku kepentingan baik dari Badan Usaha, akademisi dan Pemerintah Daerah guna memastikan kesiapan seluruh pihak, khususnya dalam hal perizinan untuk mendukung percepatan pembangunan dan pengoperasian pipa yang direncanakan akan segera dilaksanakan pada tahun 2025 hingga 2027 mendatang.

Plt. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Agung Kuswardono dalam sambutannya saat pembukaan FGD tersebut menyampaikan bahwa dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran pembangunan pipa Dusem yang diperkirakan akan dimulai di bulan November mendatang ini.


“Izin pertemuan kali ini selain kami ingin kulonuwon kepada Bapak/Ibu semua, terutama dari Pemerintah Daerah, kami mohon dukungannya Bapak/Ibu semua karena proyek (Dusem) ini sebetulnya sudah di-design lama namun baru bisa dieksekusi sekarang karena anggaran APBN untuk eksekusi ini baru fix diketok oleh Bapak Presiden, jadi rencana untuk eksekusi proyek ini selama 25 bulan, dari bulan Oktober 2025 hingga November 2027, sebelum Kontraktor pelaksana bertemu Bapak/Ibu nanti, kami ingin mendahului mulai duluan koordinasi ke Bapak/Ibu, untuk dapat mulai mendiskusikan terkait kebutuhan perizinan apa saja yang diperlukan untuk kelancaran pembangunan proyek Dusem ini,” papar Agung.

Pembangunan pipa transmisi Dusem ini sejalan dengan visi Pemerintah yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pembangunan infrastruktur energi agar ketersediaan energi dapat diakses dan dinikmati oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya di Wilayah Sumatera.

“Pembangunan pipa Dusem ini akan memberikan banyak manfaat, antara lain sebagai pemasok gas bumi untuk industri di wilayah yang dilalui jalur pipa yaitu Labuhan Batu, Asahan dan Medan, untuk memenuhi kebutuhan gas di Kawasan Hijau Lhokseumawe, Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri sei Mangkei dan Kuala Tanjung, juga sebagai alternatif infrastruktur sebagai sumber pemasok kebutuhan gas PT PIM serta mengintegrasikan dengan jaringan transmisi eksisting ruas Arun-Belawan-Kawasan Industri Medan (KIM)-Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei,” pungkas Agung.


FGD dimulai dengan pemaparan oleh Subkoordinator Penyiapan Pelaksanaan Pembangunan Infrstruktur Ditjen Migas Urlyagustina Rakhmawati, dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof. Dr. Bagus Budiwantono dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga bertindak sebagai moderator dan menghadirkan perwakilan dari berbagai institusi antara lain Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu  Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Utara; Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Sumatera Utara; Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Sumatera Utara; Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) II Sumatera Utara; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang masing-masing Kabupaten/Kota; Divisi Regional I Sumatera Utara PT Kereta Api Indonesia; Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan Kementerian Perhubungan;  PT PGN; PT Pertamina Gas dan PT PLN Nusantara Power serta perwakilan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan akademisi dari ITB.

Prof. Dr. Bagus Budiwantono akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kesempatan yang sama juga memaparkan bahwa kolaborasi antar institusi terkait, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan juga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta akademisi sangat penting untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar.


“Proyek Dusem ini kan PSN (Proyek Strategis Nasional) untuk kemaslahatan semua ya Pak, ya jadi sebetulnya Pak Agung Kementerian ESDM ini kesini untuk mengajak kerja sama, karena kalau ini tidak dilakukan suatu kerjasama yang baik maka pipa ini tidak akan jadi, tidak akan terbangun. Kami kebetulan ditugasi untuk membuat desainnya, desainnya sudah jadi, nah biasanya kan izin-izin ini dilakukan pada saat nanti Kontraktor terpilih, untuk mempercepat proses perizinan itu, kami ingin koordinasi terlebih dahulu terkait detail pembangunan proyek,” jelas Bagus.

Pembangunan pipa transmisi ruas Dusem merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur sehingga dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan.

Pembangunan pipa transmisi ini akan dibangun dari Belawan sampai dengan Duri sejauh kurang lebih 541,8 KM, yang secara administrasi akan melintasi di 2 provinsi yaitu Sumatera Utara dan Riau, serta 11 Kabupaten/Kota di pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Utara melintasi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Provinsi Riau melintasi Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis. Selain itu, pipa transmisi Dusem ini juga akan melintasi dan sejajar dengan trase utilitas lain seperti Right of Way (ROW) jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi, ROW PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sungai dan rel kereta api.


Melalui FGD ini diharapkan dapat terjalin sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pelaku industri dan akademisi dalam mendukung percepatan pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Dumai–Sei Mangkei yang menjadi salah satu proyek penting dari upaya integrasi jaringan gas nasional untuk mendorong pemerataan energi, pertumbuhan industri serta kemandirian energi yang berkelanjutan di masa depan. (KDB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.