â€ÂJadi kalau kita pakai barang
murah, jelas lebih efisien,†kata Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di
usai diskusi di Radio Sindo, Jakarta, Senin (27/2).
Widjajono mengemukakan, di
negara-negara yang kaya minyak seperti Saudi Arabia, harga BBM relatif murah.
Namun untuk Indonesia yang mengimpor minyak, tidak dapat diberlakukan hal yang
sama.
â€ÂKalau Saudi, (produksi
minyak) yang dipakai penduduknya paling hanya 20%. Dikasih (gratis ke penduduk)
nggak masalah. Jadi jangan disamaian dengan orang kaya. Lebih baik duitnya dipakai untuk bikin orang miskin
jadi nggak miskin,†tambahnya.
Agar program konversi BBM ke
gas ini berhasil dilaksanakan, maka harga BBM harus dinaikkan. Dengan demikian,
maka orang akan beralih menggunakan gas yang harganya lebih murah. Hal ini juga
terjadi ketika dilakukan kebijakan konversi dari minyak tanah ke LPG.
Menteri ESDM Jero Wacik
sebelumnya mengatakan, konversi BBM ke gas akan dilakukan secara bertahap mulai
1 April mendatang. Kebijakan ini sudah menjadi keharusan karena harga BBM
semakin mahal, sementara produksi minyak dalam negeri terus menurun. Di sisi
lain, produksi gas meningkat pesat.