Komposisi LPG Tidak Berubah


VP PT Pertamina Mochamad Harun dalam siaran persnya menjelaskan, komposisi campuran LPG Pertamina yang mengandung 50% Propane dan 50% Butane telah sesuai dengan ketentuan, baik dari aspek komposisi maupun tekanan uapnya yang telah diperhitungkan sesuai kalori atau daya bakar yang diperlukan untuk kebutuhan memasak atau rumah tangga.


”Tidak ada sedikitpun maksud Pertamina untuk merugikan konsumen. Justru Pertamina sangat memperhitungkan faktor keselamatan konsumen LPG sehingga komposisi tersebut paling optimum untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Harun.

Dari sisi keselamatan, lanjutnya, komposisi tersebut merupakan komposisi yang optimum, karena komposisi campuran tersebut dijaga pada level tekanan 120 psi atau 8 bar atau 8 kali tekanan udara luar. Tekanan ini sepertiga dari tekanan kerja yang dirancang untuk valve/katup LPG (yang ada pada bagian atas tabung LPG 12 kg maupun 3 kg) sebesar 24 bar. Selain itu komposisi tersebut juga telah mempertimbangkan keamanan dan kemampuan aksesoris sesuai standar SNI.


Terkait dengan adanya masukan dan beberapa laporan  diterima mengenai adanya perubahan komposisi LPG, ungkap Harun, Pertamina menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta terus melakukan pengecekan di lapangan.


”Berdasarkan masukan tersebut,  kami sampaikan bahwa adanya sisa cairan yang diduga Butane (C4) atau Pentane (5) didalam tabung LPG 12 kg, patut diduga bahwa tabung LPG 12 kg tersebut merupakan hasil oplosan atau penyuntikan LPG,” tegas Harun.


Penjelasan teknis tentang hal ini, katanya, pada saat dilakukan penyuntikan isi LPG 3 kg ke LPG 12 kg, posisi tabung LPG 12 kg ada di bawah dengan posisi katup ada di atas, dan posisi tabing LPG 3 kg di balik dengan posisi katup ada dibawah. Dengan demikian, campuran fraksi yang lebih berat ”Butane (C4) dan Pentane (C5)” yang ada di dalam tabung LPG 3 kg akan cenderung masuk terlebih dahulu kedalan tabung LPG 12 kg dibandingkan fraksi yang lebih ringan ”Propane (C3)”. Hal inilah yang mengakibatkan komposisi Butane (C4) dan Pentane (C5) lebih banyak pada tabung LPG 12 hasil penyuntikan. Sehingga ketika dilakukan pengecekan pada tabung LPG 12 kg hasil penyuntikan, dengan cara menggoyang-goyangkan ketika isinya telah habis, terdengar suara gemericik cairan yang diduga Butane (C4) dan Pentane (C5) yang masih tersisa. Hal ini juga mengakibatkan perubahan warna api menjadi agak merah karena tidak tepatnya komposisi antara campuran oksigen dan bahan bakar ketika terjadi pembakaran.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.