"Secara
umum, Kementerian ESDM telah bekerja keras untuk mencapai target penerimaan
negara," ujar Menteri ESDM Jero Wacik pada wartawan dalam jumpa pers
mengenai Kinerja Sektor ESDM Tahun 2013, Jumat (27/12).
Dari sisi produksi energi, realisasinya mencapai 6,87 juta barel setara minyak
per hari. Terdiri dari lifting minyak 826.000 barel per hari, gas bumi
1.204.000 barel setara minyak per hari dan batubara sebesar 4.841 barel setara
minyak per hari.
Menteri ESDM mengakui, produksi minyak tahun ini di bawah target 840.000 barel
per hari. Hal ini terutama disebabkan oleh sumur-sumur minyak yang menua.
Sementara di sisi lain, kegiatan eksplorasi turun. Untuk mengatasinya,
Kementerian ESDM tengah menggenjot eksplorasi migas agar produksi dapat kembali
meningkat.
"Sekarang sedang dikerjakan (eksplorasi) agar 10 tahun mendatang dapat
diperoleh hasilnya, kata Wacik.
Mengenai realisasi volume BBM bersubsidi tahun 2013 sebesar 46,51 juta KL.
Terjadi penghematan 1,49 juta KL dibanding kuota 48 juta KL.
Dalam jumpa pers tersebut, Menteri ESDM juga memaparkan mengenai impor minyak
sebesar 700.000 barel per hari atau senilai Rp 1,3 triliun per hari yang harus
dilakukan pemerintah guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk menekan impor
tersebut, dilakukan kebijakan konversi BBM ke bahan bakar gas serta mandatori
penggunaan BBN untuk BBM bersubsidi yaitu Solar.
Khusus untuk sub sektor migas, capaian tahun 2013, untuk sub sektor hulu migas
ditandai dengan tahun pemboran sehingga decline rate berhasil ditahan. Selain
itu, juga telah ditandatangani 13 wilayah kerja migas konvensional dan 1
wilayah kerja migas non konvensional yaitu shale gas di Sumbagut.
Sedangkan alokasi atau penyaluran gas bumi pada tahun 2013, untuk pertama kali
realisasi penyaluran gas domestik melampaui ekspor yaitu sebesar 52%. Artinya,
porsi ekspor tinggal 48%. Penyaluran gas untuk kebutuhan domestik tersebut
terdiri untuk industri 21%, listrik 15%, pupuk 8% dan lainnya 8%.
Mengenai pembangunan SPBG, Ditjen Migas telah membangun 4 unit SPBG di
Kalimantan Timur dan 1 unit oleh PT PGN di Bekasi. Selain itu, selama tahun
2013 juga telah berhasil dilakukan pembangunan sejumlah ruas pipa gas bumi,
pelaksanaan konversi BBM ke bahan bakar gas atau LPG serta pembagian 1.518 unit
konverter kit di Jabodetabek, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Selatan. (TW)