Kilang LNG Donggi Senoro Mulai Beroperasi Tahun Depan

Kilang LNG Donggi Senoro diperkirakan beroperasi penuh ketika suplai feed gas dari pihak upstream, dalam hal ini Joint Operating Body  Pertamina Medco Tomori Sulawesi (JOB PMTS) dan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM), telah siap seluruhnya. JOB PMTS sebagai penyuplai feed gas terbesar dengan komitmen pasokan gas sebanyak 250 juta kaki kubik per hari diharapkan mulai menyuplai penuh pada semester pertama 2015. PPGM dengan komitmen suplai gas 85 juta kaki kubik per hari akan menyuplai feed gas dalam dua tahap yaitu mulai Desember 2015 dan Maret 2016.

Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi-Senoro menjadi proyek pertama di Indonesia yang menggunakan skema hilir yang memisahkan produksi gas di hulu dengan pengolahan gas alam cair di hilir. Model pengembangan hilir memungkinkan optimalisasi penerimaan negara sebab biaya pembangunan kilang tidak membebani cost recovery.

“Kami sangat bersyukur dan bangga, kilang LNG Donggi Senoro memungkinkan monetisasi cadangan gas marjinal di wilayah Sulawesi. Saat ini kilang sedang memasuk tahap uji coba peralatan,” ujar Presiden Direktur PT Donggi-Senoro LNG Gusrizal.

Kehadiran Proyek Donggi Senoro LNG juga diharapkan mendorong efek bergulir ekonomi di daerah. Selain menyerap tenaga kerja, kehadiran proyek tersebut memunculkan kesempatan berusaha dan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi lainnya. Pada puncak konstruksi, proyek kilang LNG Donggi Senoro menyerap lebih dari 4.000 orang tenaga kerja dan hampir separuhnya adalah tenaga kerja lokal dari Kabupaten Banggai.

Tentang Proyek Kilang LNG Donggi Senoro

Kilang LNG Donggi Senoro berkapasitas produksi dua juta ton per tahun.  Proyek Kilang LNG Donggi-Senoro merupakan kerja sama oleh PT Pertamina (Persero), Medco Energi, Mitsubishi Corporation dan Korea Gas Corporation. Lingkup bisnis PT DSLNG adalah mengolah gas alam menjadi gas alam cair.

PT DSLNG telah menandatangani kesepakatan jual beli gas dengan produsen di hulu yaitu Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (PMTS) dan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Proyek Pengembangan Gas Matindok.  Produksi gas dari hulu juga disalurkan ke berbagai industri termasuk untuk domestik, yaitu pabrik amonia dan pembangkit listrik. Sesuai dengan kesepakatan tersebut, Kilang Gas Alam Cair Donggi Senoro akan mendapat pasokan dari Blok Senoro-Toili yang dikelola JOB PMTS sebanyak 250 juta kaki kubik per hari dan dari Blok Matindok yang dikelola oleh Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) sebanyak 85 juta kaki kubik per hari. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.