
Jakarta, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas terus mendorong percepatan pengembangan Gas Metana Batubara (GMB) sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan energi nasional. Upaya tersebut memasuki babak baru dengan secara resmi dimulai tahapan komersialisasi gas metana batubara di Indonesia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas penandatanganan Gas Sales Purchase Agreement (GSPA) tersebut sebagai bagian komersialisasi pengembangan GMB di Indonesia.
“Kami menyampaikan selamat dan sukses kepada Dart Energy Tanjung Enim dan seluruh tim atas pencapaian ini. Semoga proses implementasinya dapat berjalan dengan lancar,” ujar Laode di kantornya, Senin (22/12).
Gas Sales Purchase Agreement GMB Tanjung Enim ditandatangani oleh Country General Manager Dart Energy(Tanjung Enim) Pte. Ltd Wahyu Suharyo dengan Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Rachmat Hutama pada tanggal 18 Desember 2025 di Jakarta, dengan disaksikan oleh Sub Koordinator Penawaran WK Migas Non Konvensional Ditjen Migas Firdaus Wajdi serta dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas, NuEnergy Gas Limited, dan Gagas Energi Indonesia. Gas Sales Purchase Agreement tersebut disepakati dengan volume penyaluran 1 MMSCFD. Penyaluran gas dilakukan melalui mekanisme konversi gas dalam bentuk CNG, yang selanjutnya dikirimkan dengan moda transportasi trucking dan tie-in di Pagardewa.
“Pemerintah juga berharap penyaluran gas dari proyek GMB Tanjung Enim dapat dilakukan tepat waktu, sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta menjadi contoh pengembangan GMB di wilayah lain di Indonesia,” harap Laode.

Pada saat penandatanganan kontrak, Country General Manager Dart Energy Tanjung Enim Wahyu Suharyo menyampaikan rencana untuk melakukan studi lanjutan dengan melibatkan para ahli dari negara-negara yang telah berhasil mengembangkan gas non konvensional. Studi tersebut ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pengeboran pengembangan sumur GMB di Tanjung Enim.
Lebih lanjut, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT. PGN Tbk Rachmat Hutama menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan GMB Tanjung Enim, dengan mengakomodasi pemanfaatan produksi gas dari WK GMB Tanjung Enim melalui pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan gas bagi sektor industri dan masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera dan Jawa Barat.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM menegaskan bahwa pengembangan GMB Tanjung Enim menjadi perhatian serius, dengan terus melakukan langkah-langkah strategis guna mengupayakan penetapan proyek tersebut sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). “Dengan dukungan tersebut, diharapkan percepatan dapat dilakukan dalam aspek perizinan, pemanfaatan lahan, serta koordinasi lintas sektor, sehingga pengembangan GMB dapat berkontribusi optimal sebagai salah satu sumber energi masa depan Indonesia,” tutup Laode. (AFB)
