Kebijakan Energi Harus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

"Penting menetapkan strategi energi sebagai suatu instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Dengan kata lain, kebijakan energi kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Menko Perekonomian Hatta Radjasa pada rapat kerja gabungan Komisi IV, VI dan VII DPR, Rabu (16/6).

 

Hatta memaparkan, konsep pemikiran 30 tahun lalu, migas merupakan sumber penerimaan negara. Namun dengan pertumbuhan ekonomi nasional, baik industri strategis maupun pendukung, maka migas harus diletakkan pada konsep sebagai bagian untuk mendorong ekonomi nasional.

 

Terkait konsep tersebut, kata Hatta, terdapat sejumlah prinsip dasar yaitu terjaminnya pasokan dalam negeri dan migas sebagai perangsang pertumbuhan permintaan dalam negeri.

 

"Tidak lagi melihat bahwa karena tidak ada demand dalam negeri, maka (migas) kita ekspor saja. Harus dijamin ketersediaan migas untuk pupuk, industri serta menjadi stimulus bagi industri agar kompetitif," tegasnya.

 

Prinsip lainnya, menjaga sisi suplai untuk menjamin keamanan pasokan dengan mengembangkan cadangan migas yang berada di laut dalam dan lapangan marjinal dengan pendekatan industri dan teknologi.

 

Selain itu, kebijakan harga gas yang mengacu kepada keekonomian serta pembangunan infrastruktur.

 

"Secepatnya kita akan membangun infrastruktur di pusat-pusat pertumbuhan," lanjut Hatta.

 

Rencana pembangunan infrastruktur gas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendistribusian gas dari sumber pasokan ke pengguna, maupun untuk mengantisipasi adanya impor gas. Ditargetkan pada 2011 mendatang, pembangunan LNG receiving terminal di Sumatera Utara, Jawa Barat sudah dapat diselesaikan.

 

Pemerintah juga membangun jaringan gas kota di Surabaya, Palembang, Tarakan, Bekasi, Sengkang, Bontang Blora dan Depok serta berencana membangun jaringan transmisi gas Gresik-Semarang, Semarang-Cirebon dan Kalimantan-Semarang.

 

Rapat kerja gabungan ini juga dihadiri Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Kepala BPMIGAS R. Priyono, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan, Dirut PT PGN Hendi Priyo Santoso dan Dirut PT PLN Dahlan Iskan.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.