KKKS Asing Dominasi Hulu Migas

Ini berdasarkan perhitungan jumlah KKKS yang menandatangani kontrak kerja sama migas tahun 2001-2008.

 

Kenyataan itu seharusnya menjadi cambuk atau  tantangan bagi putra dan putri Indonesia untuk meningkatkan kiprahnya di bisnis hulu migas.

 

Hal ini dikemukakan Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Legowo dalam seminar sehari mengenai cost recovery yang diselenggarakan Badan Kejuruan Perminyakan Persatuan Insinyur Indonesia (BKP-PII) di Ritz Carlton, Kamis (31/7).

 

“Saya undang putra dan putri Indonesia untuk memperbesar porsi ini. Kalau bisa 50:50 saja sudah bagus,” ujar Evita.

 

Ia menghimbau para ahli perminyakan, geologi serta kimia agar bersatu. Tidak harus langsung mendirikan perusahaan nasional, melalui konsorsium pun tak menjadi masalah. Diharapkan di kemudian hari, mereka yang bergabung dalam konsorsium dapat mendirikan perusahaan nasional sendiri.

 

Mengutip perkataan President OPEC Chakib Khelil, menurut Evita, lebih baik bergabung daripada berkonfrontasi.

 

Migas masih mendominasi

 

Menurut Evita, bisnis migas hingga saat ini masih cukup menjanjikan dan merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Untuk APBN-P 2008, total penerimaan sektor ESDM tahun 2008 diharapkan mencapai Rp 295,988 triliun, di mana penerimaan migas diharapkan dapat mencapai Rp 257,186 triliun. Namun sayangnya, uang yang kembali ke sektor migas hanya Rp 352,82 miliar atau sekitar 0,14%.

 

“Mungkin inilah yang menyebabkan data migas kita kurang bagus karena ketersediaan dana untuk mencari data itu sangat terbatas,” kata Evita.

 

Sementara untuk investasi sektor migas, pada 2008 ini diharapkan dapat mencapai US$ 14,785 juta. Angka ini meningkat dibanding 2007 yang mencapai US$ 10,064 juta. Sedangkan total investasi sektor ESDM tahun 2008, diperkirakan mencapai sekitar US$ 21,743 juta.

 

Mengenai upaya peningkatan kegiatan usaha hulu migas, Evita menjelaskan, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan, antara lain dengan memberikan insentif pengembangan lapangan minyak marginal, memberdayakan pengelolaan sumur-sumur tua, memberikan pembebasan bea masuk atas impor barang untuk kegiatan hulu migas serta meningkatkan pengusahaan gas metana batu bara (coal bed methane/CBM).   

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.