Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah
konkret untuk mempertajam pelaksanaan koordinasi pengamanan preventif
pelaksanaan program dan kegiatan strategis pemerintah di sektor ESDM secara
fisik maupun non fisik, yang meliputi subsektor migas, kelistrikan, mineral,
batubara, energi baru terbarukan dan konservasi energi yang merupakan lingkup
dan fungsi Kementerian ESDM.
“Sebelum
MoU ada, sistem sudah berjalan. Jadi Beliau (Kepala BIN) sudah jagain proyek-proyek strategis ESDM.Sudah banyak hasil. Tetapi MoU perlu dibuat
supaya formil, kami ada kesepahaman. Bukan berarti nunggu MoU dulu baru
dijagain. Tidak,†jelas Jero Wacik.
Pengamanan
program strategis
pemerintah, khususnya di sektor ESDM, merupakan program prioritas dalam
mendukung ketahanan dan kemandirian di bidang ESDM dan untuk mengurangi potensi
timbulnya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap sektor ESDM,
sejalan dengen perubahan dan perkembangan situasi serta kondisi lingkungan
strategis yang memerlukan deteksi dini dan peringatan dini terhadap berbagai
bentuk dan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri yang bersifat kompleks
serta memiliki spektrum yang sangat luas.
“Proyek-proyek di Kementerian ESDMbanyak yang strategis. Apalagi sekarang di
mana Bapak Presidenmenekankan betapa
pentingnya energi itu (untuk) dijaga, ditambah, sehingga proyek kelistrikan,
mineral dan batubara dapat berjalan lancar,†tambahnya.
Kementerian ESDM dan BIN menyepakati bahwa tugas intelijen strategis tidak
terbatas pada memberikan early warning
semata, tetapi lebih dari itu, intelijen juga berkewajiban mengamankan dan
menyukseskan program-program strategis yang telah dicanangkan pemerintah dalam
rangka mempercepat kesejahteraan rakyat.
Kepala BIN Marciano Norman menambahkan, BINbertugas melakukan pengamanan program-program strategis pemerintah agar
semua program dapat berjalan lancar sesuai rencana. Tidak boleh ada program
strategis yang terganggu karena tidak dapat terdeteksi sejak awal oleh BIN.
â€ÂApabila kita bisa melakukan
deteksi secara dini, dapat memberikan peringatan-peringatankepada Menteri ESDMsupaya mengantisipasi hal-hal yg tidak
diinginkan agar program dapat berjalan berjalan,†ujarnya.
Keberhasilan program strategis
di bidang ESDM, lanjut Marciano, merupakan masa depan yang cerah bagi bangsa
kita. Dengan mengoptimalkan kemampuan sumber daya alam,
kesejahteraan rakyat kita akan meningkat.
Kontribusi sektor ESDM terhadap penerimaan negara masih
tetap strategis di masa mendatang. Pada tahun 2011, penerimaan sektor ESDM
mencapai Rp 352 triliun terhadap penerimaan nasional sebesar Rp 1.199 triliun.
Penerimaan sektor ESDM tersebut 109% dari APBN-P 2011 sebesar Rp 324 triliun
dan 122% dari penerimaan tahun 2010 sebesar Rp 289 triliun.