Joint Study 5 Sumur CBM Ditandatangani

Nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani Kepala Balitbang Kementerian ESDM Bambang Dwiyanto dan Presdir PT Medco E&P Budi Basuki tersebut, meliputi berbagai aktivitas seperti evaluasi dan penentuan parameter teknis serta potensi cadangan CBM di Rambutan, menentukan model keekonomian pengoperasian konsesi CBM di Indonesia dan juga kerja sama penelitian serta jasa teknologi dalam pengembangan CBM.  

Potensi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) Indonesia sangat besar yaitu yaitu 453,3 TCF yang tersebar pada 11 cekungan hydrocarbon. Dari sumber daya tersebut, cadangan CBM sebesar 112,47 TCF merupakan cadangan terbukti dan 57,60 TCF merupakan cadangan potensial.

CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective.

CBM telah diusahakan secara komersial di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pemerintah, kondisi pengusahaan CBM di Indonesia lebih mendekati ke Powder River Basin USA dimana tingkat kematangan batu bara berada pada sub-bituminus.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.