Penegasan itu disampaikan
Menteri ESDM Jero Wacik dalam acara Sarasehan Anak Negeri di MetroTV, Kamis
(8/3) malam. Acara tersebut juga menghadirkan Meneg BUMN Dahlan Iskan, Wamen
ESDM Widjajono Partowidagdo, Kepala BPMIGAS R. Priyono, Dirut PT Pertamina
Karen Agustiawan, anggota DPR dan para pengamat ekonomi seperti Kurtubi.
Lebih lanjut Jero menjelaskan,
harga minyak dunia yang terus merangkak naik, telah memberatkan subsidi yang
harus ditanggung pemerintah. Sebagai gambaran, harga rata-rata minyak mentah
Indonesia (ICP) yang November 2011 mencapai US$ 104 per barel, pada Januari
2012 meningkat menjadi US$ 115 per barel dan Februari 2012 menjadi US$ 122 per
barel.
Namun untuk menaikkan harga
BBM, katanya, tidak bisa serta merta dilakukan pemerintah karena dalam UU APBN
2012, pemerintah dilarang menaikkan harga BBM. Karena itulah, pemerintah kemudian
mengajukan APBN-P 2012 ke DPR untuk mendapat persetujuan.
â€ÂUU menyatakan, tidak boleh
pemerintah naikkan harga BBM. Jadi pemerintah harus mengajukan
APBN-P. Kita harus mengikuti aturan-aturan juga, nggak bisa jalan sendiri,â€Â
ujar Wacik.
Berdasarkan perhitungan,
kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter dinilai paling pas. Jika lebih
dari Rp 1.500, akan memberatkan masyarakat. Namun jika kurang, dapat
memberatkan perekonomian negara.
Diakui Wacik, kenaikan harga
BBM ini pasti akan memberatkan masyarakat. Namun demikian, pemerintah juga
telah menyiapkan kompensasi bagi masyarakat bawah.
Dalam kesempatan itu, Wacik
meminta agar para pengamat ekonomi dapat memberikan sumbangan pemikirannya
mengenai pelbagai hal terkait energi. Dengan adanya masukan ini, diharapkan
pengembangan energi Indonesia menjadi lebih baik.
â€ÂNegeri ini kan negeri kita.
Kalau ada kesulitan, tolong bantu saya.
Kalau ada yang keliru, tolong bantu betulkan.
Biar berikutnya makin baik. Saya tidak tutup pintu,†tandasnya.