Investasi Shale Gas Indonesia Capai US$ 8 Juta/Sumur

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas A. Edy Hermantoro di Hotel Shangrila, kemarin petang, mengemukakan, untuk Indonesia, biaya investasi shale gas lebih mahal dibandingkan negara lain yang telah mengembangkan shale gas seperti Amerika Serikat, lantaran kondisi daerahnya lebih sulit. Di AS, biaya pengeboran per sumur hanya sekitar US$ 2-3 juta.

"Di AS, biayanya hanya sekitar US$ 2-3 juta per well. Kalau (lapangan) kita lebih complicated. Faktor kedalaman mempengaruhi (biaya investasi)," kata Edy.

Untuk mengebor sumur shale gas, lanjutnya, di Indonesia diperlukan kedalaman sekitar 600 meter. Sementara di negara lain cukup 400 meter saja.

Besaran gas yang diperoleh dari sumur shale gas, diperkirakan sudah dapat diketahui sekitar 1 bulan sejak pengeboran dilakukan.

Berdasarkan hasil sementara studi yang dilakukan pemerintah, cadangan shale gas terutama berada di Sumatera dan Papua.

Shale gas merupakan gas unconventional seperti CBM. Gas yang dihasilkan diharapkan dapat menambah pasokan gas guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat.

Shale gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi.  Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi gas membutuhkan waktu sekitar 5 tahun.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.