Investasi Migas Masih Menjanjikan

Selain itu, tutur Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, Jumat (23/5), investor yang mengajukan diri melakukan joint study juga meningkat. Terbukti, 25 blok migas yang akan ditawarkan pada 29 Mei mendatang seluruhnya merupakan joint study.

“Dari 5 blok yang kami tawarkan, 27 KKKS mengambil dokumen penawaran. Terbanyak di blok Kasuri sebanyak 16 dokumen. Ini memperlihatkan investasi migas masih menarik karena mereka rela mengeluarkan uang dari koceknya untuk melakukan studi,” papar Luluk.

Dia mengatakan, blok Kasuri yang joint studi-nya dilakukan oleh Genting Oil & Gas, ditawar dengan komitmen yang tinggi oleh APEC Indonesia. Jika Genting Oil tidak melakukan matching, maka APEC menjadi pemenangnya. Namun lantaran perusahaan itu bersedia melakukan matching di mana komitmennya paling sedikit harus sama dengan lawan, maka pilihan pemerintah jatuh ke Genting Oil.

Penegasan ini sekaligus menjawab hasil survei yang dilakukan kantor akuntan publik PricewaterhouseCoopers (PwC) yang menyatakan iklim investasi migas makin tidak kompetitif.

Menurut PwC, terdapat 5 masalah yang membuat iklim investasi migas makin tidak kompetitif yaitu kepatuhan atas kontrak karya migas, ketidakpastian tentang cost recovery terutama yang terkait dengan temuan BPK, perpajakan, intervensi dari institusi pemerintah di luar Departemen ESDM dan jaminan keamanan atas aset.

“Apa yang dikatakan PwC merupakan masukan bagi kami, terutama bagian-bagian mana yang perlu diperbaiki,” katanya.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.