Investasi Hilir Migas Tertinggal

Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam seminar nasional mengenai persaingan usaha dalam industri hilir migas Indonesia yang diselenggarakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Hotel Borobudur, Senin (30/6).

Investasi hilir migas terdiri dari 4 kegiatan usaha yaitu pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga migas.

Untuk tahun 2007, penyimpanan migas menarik investasi tertinggi dibanding lainnya yaitu mencapai US$ 273,4 juta. Di posisi kedua, investasi niaga migas sebesar US$ 177,17 juta. Investasi pengangkutan mencapai US$ 49,3 juta dan yang terendah investasi di bidang pengolahan.

Minimnya invetasi bidang hilir migas ini, antara lain disebabkan oleh terbatasnya kilang minyak. Total kapasitas kilang di Indonesia saat ini sekitar 1.157 MBSD. Mayoritas kilang yang ada dimiliki PT Pertamina.

Sebetulnya, lanjut Purnomo, izin yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun kilang cukup banyak. Namun lantaran tingginya investasi yang harus dikeluarkan, pembangunan kilang terhambat. Untuk kilang dengan kapasitas 100 ribu barel per hari, dibutuhkan biaya sekitar Rp 10 triliun.

"Untuk mengatasinya, bisa dibiayai pemerintah lewat APBN. Namun ini tidak mudah karena kilang bukan program prioritas," tambahnya.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.