Indonesia Krisis SDM Migas


Krisis SDM di bidang migas ini, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada seminar mengenai pendidikan dan pelatihan migas di Departemen ESDM, Jumat (21/9), merupakan salah satu kendala pemerintah untuk meningkatkan produksi migas 1,3 juta barel per hari pada tahun 2009.

 

“Saya mendapat laporan dari staf ahli yang khusus disusun untuk mendukung peningkatan produksi migas. Mereka mengatakan, salah satu kendalanya karena kita kekurangan SDM. Kalau secara kuantitas saja kita sudah kekurangan (SDM), apalagi untuk meningkatkan produksi,” ujar Purnomo.

 

Kurangnya SDM di bidang migas ini merupakan buntut dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia. Banyak pekerja yang terkena dampak lesunya industri migas. Akibatnya banyak yang hengkang ke luar negeri. Apalagi peluang kerja di negara-negara Timur Tengah sangat besar dan menjanjikan.

 

SDM Indonesia yang bekerja di Timur Tengah, kata Purnomo, terkenal memiliki kualitas yang cukup baik. Mayoritas menempati posisi menengah, namun ada beberapa yang berhasil masuk di posisi atas.

 

Untuk mengatasi krisis SDM di bidang migas serta memenuhi permintaan dari negara Timur Tengah, katanya, perlu dicari metoda yang efektif dan efisien melalui berbagai kegiatan kerja sama dengan praktisi dan akademisi.

 

“Departemen ESDM sedang berupaya mengembangkan AKAMIGAS di Cepu menjadi Sekolah Tinggi Energi. Diharapkan dengan adanya pendidikan yang terintegrasi, dapat tercipta SDM yang berkualitas,” ucap Purnomo. (Copyright by Ditjen Migas)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.