Indonesia Gandeng Irak Bangun Kilang

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro mengemukakan, lokasi untuk pembangunan kilang telah dirapatkan, namun belum dapat dipublikasikan.  Pembangunan kilang diperkirakan memakan biaya Rp 90 triliun.

Sementara itu mengenai rencana pembangunan kilang bekerja sama dengan Kuwait dan Saudi Aramco, menurut Edy, masih dapat terlaksana kalau pihak investor dapat mengubah item-item insentif yang dimintanya.

"Kuwait minta macam-macam. Ada 10 item. Itu yang dalam pandangan teman-teman Kementerian Keuangan agak memberatkan," katanya.

Agar pembangunan kilang dengan investor tetap terwujud, Pertamina diminta melakukan semacam tender dengan menawarkan insentif-insentif tertentu kepada investor.


Pembangunan kilang sangat penting untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Indonesia berkeinginan memiliki kilang baru sejak 1998. Namun hingga kini, tidak juga terwujud karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, sementara marjinnya kecil.


Untuk kawasan Asia Pasifik, kilang terakhir kali dibangun tahun 1998. Khusus Indonesia, kilang yang usianya paling muda dan dapat memberikan keuntungan adalah Balongan yang dibangun tahun 1994. Sementara kilang-kilang  lainnya, keuntungannya sangat kecil karena telah berumur tua lantaran dibangun tahun 70-an. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.