ICP September US$ 67,07 per Barel

Sedangkan harga Minas/SLC bulan September mencapai US$ 68,91 per barel, turun US$ 6,31 per barel dari US$ 75,22 per barel.

 

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor, antara lain laporan Energi Information Administration (EIA) mengenai peningkatan stok minyak mentah komersial, gasoline dan distillate fuel oil Amerika Serikat yang cukup signifikan dan rendahnya tingkat pengoperasian kilang minyak AS, Eropa dan Jepang yang mencapai level terendah dalam 20 tahun terakhir akibat rendahnya marjin kilang, rendahnya permintaan produk minyak terutama AS setelah berakhirnya driving season serta dimulainya masa pemeliharaan berkala kilang minyak untuk beralih memproduksi heating oil sebagai persiapan menjelang musim dingin.

 

Selain itu, meningkatnya perkiraan suplai minyak mentah dunia oleh beberapa lembaga analis pasar, antara lain OPEC memperkirakan suplai minyak mentah Non OPEC untuk tahun 2009 meningkat sebesar 0,34 juta barel per hari menjadi 50,81 juta barel per hari yang dihasilkan dari peningkatan produksi dari lapangan-lapangan baru dan International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulan September 2009 mengatakan bahwa suplai minyak mentah OPEC pada bulan Agustus 2009 mengalami peningkatan sebesar 55.000 barel per hari menjadi 28,9 juta barel per hari yang dihasilkan dari peningkatan produksi Nigeria, Venezuela dan Angola.

 

Menurunnya tingkat kepatuhan anggota OPEC terhadap kesepakatan pengurangan produksi menjadi 66% dari sebelumnya 68%, akibat peningkatan produksi sebesar 1,4 juta barel per hari yang melebihi kesepakatan produksi yang telah ditetapkan dan milisi MEND (movement for emancipation of Niger Delta) memperpanjang gencatan senjata dengan pemerintah Nigeria selama 30 hari sehingga produksi minyak mentah Nigeria lebih stabil.

 

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga disebabkan masih melemahnya permintaan produk minyak untuk industri di Cina dan menurunnya impor minyak mentah Jepang yang merupakan konsumen energi ketiga terbesar dunia sebesar 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal lainnya adalah dioperasikannya kembali reaktor nuklir stasiun Fukushima Daiini milik TEPCO.

 

Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan September 2009 dibandingkan bulan sebelumnya:

-         WTI (Nymex) turun US$ 1,67 per barel dari US$ 71,14 per barel menjadi US$ 69,47 per barel.

-         Brent (ICE) turun US$ 4,91 per barel dari US$ 73,06 per barel menjadi US$ 68,15 per barel.

-         Tapis (Platts) turun US$ 6,52 per barel dari US$ 76,28 per barel menjadi US$ 69,76 per barel.

-         Basket OPEC turun US$ 4,11 per barel dari US$ 71,35 per barel menjadi US$ 67,24 per barel.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.