Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 75,45 per barel,
naik US$ 6,54 per barel dari US$ 68,91 per barel pada bulan sebelumnya.
Faktor lainnya adalah melemahnya nilai tukar dollar AS
yang disebabkan oleh defisit anggaran pemerintah AS yang mencapai US$ 1,42
triliun hingga akhir tahun fiskal 30 September 2009, yang berdampak terhadap
pengalihan investasi pada komoditas yaitu terutama pada minyak mentah dan emas
oleh para pelaku pasar.
Meningkatnya optimisme akan pulihnya perekonomian global
yang ditandai dengan peningkatan indeks Dow Jones (AS) hingga mencapai level
10.000 poin yang merupakan level psikologis yang dinanti oleh para pelaku bursa
serta asumsi ekonomi positif oleh IMF serta cenderung menurunnya stok mingguan distillate fuel termasuk heating oil AS sebagai dampak
meningkatnya permintaan untuk peningkatan stok guna menghadapi musim dingin.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak juga
disebabkan oleh meningkatnya impor minyak mentah China yang merupakan konsumen
energi kedua terbesar di dunia sebesar 14% atau sekitar 4,19 juta barel per
hari dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan hasil pertumbuhan
GDP China untuk 2009 yang diproyeksikan sebesar 8%.
-
WTI
(Brent) naik US$ 6,35 per barel dari US$ 69,47 per barel menjadi US$ 75,82 per
barel.
-
Brent
(ICE) naik US$ 5,78 per barel dari US$ 68,15 per barel menjadi US$ 73,93 per
barel.
-
Tapis
(Platts) naik US$ 5,66 per barel dari US$ 69,76 per barel menjadi US$ 75,42 per
barel.
-
Basket
OPEC naik US$ 5,36 per barel dari US$ 67,17 per barel menjadi US$ 72,53 per
barel.