ICP November 2010 Capai USD 85,07


Sementara harga Minas/SLC selama November mencapai USD 85,56 per barel, naik sebesar USD 2,51 per barel dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD 83,05 per barel.

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia akibat kebijakan Federal Reserve AS menambah stimulus moneter (quantitative easing) untuk menggairahkan perekonomian AS, sehingga meningkatkan daya tarik komoditas (termasuk minyak mentah) sebagai alternatif investasi.

Faktor lainnya adalah meningkatnya perkiraan permintaan minyak mentah dunia oleh beberapa lembaga analis pasar minyak seperti IEA, EIA dan OPEC. International Energy Agency (IEA) dalam laporanbulan November 2010 merevisi perkiraan peningkatan permintaan minyak global untuk tahun 2010 sebesar 2,3 juta barel per hari (2,8%) menjadi 87,3 juta barel per hari dibandingkan tahun 2009 yang dihasilkan dari peningkatan permintaan negara-negara OECD, terutama pada kuartal III tahun 2010.

Sedangkan Energy Information Administration (EIA) AS merevisi perkiraan peningkatan permintaan minyak dunia untuk tahun 2010 sebesar 2 juta barel per hari (2,3%) menjadi 86,33 juta barel per hari dibandingkan tahun 2009, sebagai respon terhadap permintaan minyak Eropa yang melebihi perkiraan kuartal III tahun 2010 serta terus tingginya pertumbuhan minyak di China.

OPEC dalam laporan bulan November merevisi perkiraan pertumbuhan minyak dunia untuk tahun 2010 yang meningkat sebesar 1,3 juta barel per hari (1,6%) menjadi 85,8 juta barel per hari dibandingkan tahun 2009, yang dihasilkan dari peningkatan aktivitas ekonomi di negara-negara OECD yang melebihi perkiraan pasar terutama pada kuartal III dan IV tahun 2010.

Hal lain yang meningkatkan harga minyak dunia selama November adalah laporan EIA yang menunjukkan terjadinya penurunan stok minyak mentah komersial AS sebesar 9,6 juta barel dibandingkan bulan Oktober 2010. Ini mengindikasikan mulai membaiknya perekonomian AS.

Selain itu, keputusan Bank of England untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga di Inggris sebesar 0,5% dan European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 1% sebagai upaya untuk menggairahkan perekonomian dan permasalahan geopolitik yaitu ketegangan di Semenanjung Korea.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga disebabkan oleh penghentian operasi sejumlah reaktor nuklir milik Jepang serta beroperasinya keseluruhan kilang Jepang dengan kapasitas total sebesar 4,5 juta barel dan tingkat pengoperasian CDU sebesar 80%.

Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2010, sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) naik sebesar USD 2,37 per barel dari USD 81,97 per barel menjadi USD 84,34 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar USD 2,62 per barel dari USD 83,54 per barel menjadi USD 86,16 per barel.
  • Tapis (Platts) naik sebesar USD 3,50 per barel dari USD 86,48 per barel menjadi USD 89,98 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar USD 2,90 per barel dari USD 79,86 per barel menjadi USD 82,76 per barel.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.