Menurut Tim Harga Minyak
Indonesia, peningkatan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan
peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan
oleh beberapa faktor, yakni terus menurunnya produksi minyak mentah OPEC
sebesar 1,1 juta barel per hari menjadi 28 juta barel per hari sehubungan
dengan meningkatnya kepatuhan (compliance)
anggota OPEC dalam mengimplementasikan kesepakatan pemotongan produksi. Saat
ini compliance mencapai 80%.
Adanya revisi perkiraan suplai
minyak mentah non OPEC oleh International Energy Agency (IEA) menurun 0,36 juta
barel per hari menjadi 50,6 juta barel per hari dibandingkan perkiraan bulan
selanjutnya. Hal ini antara lain disebabkan kebocoran gas yang terjadi di
lapangan offshore ACG, Azerbaijan.
Menurunnya stok gasoline AS yang mengindikasikan meningkatnya
permintaan akan produk minyak, rencana Bank Sentral AS untuk membeli Treasury Securities sebesar US$ 300
milyar sebagai upaya mengurangi beban bunga utang jangka panjang untuk menggairahkan
perekonomian AS dan kembali menguatnya bursa saham, terutama Indeks Dow Jones
untuk industri yang meningkat mendekati 500 poin yang menunjukkan sikap optimis
para investor terhadap rencana pemerintah AS memperbaiki perekonomiannya.
Selain itu, melemahnya nilai
tukar dolar AS terhadap euro dan yen sehingga berdampak terhadap peningkatan
investasi komoditas termasuk minyak mentah dan kekhawatiran pasar mengenai
kemungkinan terganggunya suplai minyak mentah dari sejumlah negara produsen
minyak akibat masalah politik, terutama hubungan Rusia dan Ukraina yang kembali
menegang akibat kesepakatan antara Ukraina dan Uni Eropa mengenai perbaikan
infrastruktur pipa gas dan serangan kelompok militan Nigeria terhadap fasilitas
pipa minyak di Niger Delta pada awal 2009 yang menyebabkan penghentian produksi
sebesar 0,08 juta barel per hari.
Sementara mengenai peningkatan
harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan faktor-faktor tersebut,
juga disebabkan meningkatnya permintaan minyak mentah jenis direct burning dan fuel oil oleh perusahaan listrik di Jepang yaitu Tohoku dan TEPCO
akibat bertambahnya penghentian sejumlah PLTN untuk pemeliharaan berkala.
Selengkapnya perkembangan
harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret
2009, sebagai berikut:
-WTI
(Nymex) naik US$ 8,99 per barel dari US$ 39,07 per barel menjadi US$ 48,06 per
barel.
-Brent
(ICE) naik US$ 3,63 per barel dari US$ 43,78 per barel menjadi US$ 47,42 per
barel.
-Tapis
(Platts) naik US$ 2,49 per barel dari US$ 47,66 per barel menjadi US$ 50,14 per
barel.
-Basket
OPEC naik US$ 4,39 per barel dari US$ 41,35 per barel menjadi US$ 45,74 per
barel.