ICP Juli 2013 naik US$ 3,15 per Barel


Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 104,44 per barel atau naik US$ 1,69 per barel dari US$ 104,44 per barel pada bulan sebelumnya.


Kenaikan harga ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan beberapa  faktor, yaitu berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA), Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), Centre for Global Energy Studies (CGES) dan REUTERS pada bulan Juli 2013, pasokan minyak mentah OPEC bulan Juni 2013 turun sebesar 0,08-0,37 juta barel per hari dibandingkan pasokan pada bulan sebelumnya yang diakibatkan turunnya pasokan minyak mentah dari Libya, Nigeria dan Irak.


Selain itu, kekhawatiran atas kelangsungan pasokan minyak mentah dunia yang diakibatkan beberapa faktor, antara lain meningkatnya suhu politik di Timur Tengah dan Afrika Utara khususnya di Mesir akibat adanya kudeta militer, gangguan pencurian minyak mentah di Nigeria, tertundanya proyek Shell Majnoon dan Gazprom Neft Badra di Irak dan penurunan pasokan minyak dari North Sea sebesar 300.000 barel per hari sehingga menjadi 2,7 juta barel per hari yang disebabkan adanya kegiatan perawatan fasilitas produksi.


Faktor lainnya adalah publikasi IEA, CGES dan EIA (Energy Information Administration) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2013 naik sebesar 0,02-0,3 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian global.


EIA melaporkan adanya penurunan stok minyak mentah komersial dan gasoline AS pada bulan Juli 2013 dibandingkan dengan bulan Juni 2013 yaitu minyak mentah komersial turun sebesar 19,6 juta barel menjadi 364,1 juta barel dan gasoline turun sebesar 1,0 juta barel menjadi sebesar 222,6 juta barel.


Kenaikan harga minyak juga dipengaruhi musim dingin yang berkepanjangan di beberapa wilayah Northtern Hemisphere serta memasuki driving season atau masa liburan.


Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak oleh Jepang yang disebabkan turunnya tingkat stok minyak mentah Jepang serta naiknya permintaan minyak mentah yang disebabkan adanya peningkatan penggunaan minyak mentah dalam operasi kilang di Korea.


Harga minyak mentah untuk jenis direct burning tidak mengalami kenaikan signifikan akibat rendahnya permintaan oleh Kepang karena adanya optimalisasi penggunaan batubara dan LNG pada pembangkit listrik.


Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juli 2013 dibandingkan Juni 2013, sebagai berikut:

-          WTI (Nymez) naik sebesar US$ 8,90 per barel dari US$ 95,80 per barel menjadi US$ 104,70 per barel.

-          Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,09 per barel dari US$ 103,34 per barel menjadi US$ 107,43 per barel.

-          Tapis (Platts) naik sebesar US$ 5,08 per barel dari US$ 107,98 per barel menjadi US$ 113,06 per barel.

-          Basket OPEC naik sebesar US$ 3,40 per barel dari US$ 101,03 per barel menjadi US$ 104,43 per barel.


Harga WTI meningkat lebih tinggi sehingga selisih terhadap harga minyak Brent menipis akibat menguatnya perekonomian AS yang diindikasikan dengan adanya penurunan angka pengangguran dan naiknya kegiatan manufaktur. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.