Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 124,63 per barel,
naik US$ 6,25 per barel dari Januari 2012 yang mencapai US$ 118,38 per barel.
Tim Harga Minyak
1. Eskalasi ketegangan antara Iran dengan negara-negara Barat terkait
masalah nuklir Iran:
a.
Iran telah menghentikan ekspor minyak
mentah ke negara-negara Eropa sebagai bentuk perlawanan atas embargo impor
minyak mentah Iran.
b.
Kurang kooperatifnya Iran dalam
memenuhi inspeksi fasilitas nuklir oleh Badan energi Atom Internasional.
c.
Provokasi kekuatan militer Iran di
kawasan Selat Hormuz.
2. Meningkatnya permintaan produk
minyak khususnya jenis heating oil di
kawasan Eropa akibat musim dingin yang ekstrim
serta gangguan pasokan gas dari Rusia.
3. Turunnya pasokan minyak mentah
dari negara-negara non OPEC lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya serta
adanya gangguan pasokan minyak mentah dari Sudan, Suriah dan Yaman akibat
konflik politik.
4. Meningkatnya ekspektasi pasar atas pertumbuhan ekonomi dunia yang
ditunjukkan dengan:
a.
Penyelesaian hutang Yunani, Menteri Keuangan negara-negara Uni Eropa menyetujui
dana talangan tahap kedua kepada Yunani.
b.
Membaiknya perekonomian Amerika Serikat yang diindikasikan dengan turunnya
tingkat pengangguran.
Untuk kawasan Asia Pasifik,
peningkatan harga minyak mentah disebabkan terutama oleh faktor tingginya permintaan
minyak mentah jenis direct burning
untuk pembangkit listrik di Jepang akibat musim dingin yang berkepanjangan dan
membaiknya perekonomian China dengan adanya kebijakan moneter Bank Sentral China.
Selengkapnya perkembangan
rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Februari 2012,
dibandingkan bulan Januari 2012, sebagai berikut:
-
WTI (Nymex) naik sebesar US$ 1,94 per
barel dari US$ 100,32 per barel menjadi US$ 102,26 per barel.
-
Brent
(ICE) naik US$ 7,61 per barel dari US$ 111,45 per barel menjadi US$ 119,06 per
barel.
-
Tapis
(Platts) naik sebesar US$ 7,42 per barel dari US$ 118,63 per barel menjadi US$
126,05 per barel.
-
Basket
OPEC naik sebesar US$ 5,56 per barel dari US$ 111,76 per barel menjadi US$
117,32 per barel.