ICP Februari 2011 Capai USD 103,31

Sedangkan harga Minas/SLC mencapai USD 104,97 per barel, naik USD 5,15 per barel dari USD 99,82 pada bulan sebelumnya.
 
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Mesir, Algeria, Yaman, Bahrain dan Libya, telah meningkatkan kekhawatiran terhambatnya suplai minyak mentah dan penurunan produksi. Libya sebagai pemasok minyak mentah dengan tingkat produksi 1,6 juta barel per hari atau sekitar 1,8% suplai minyak mentah dunia, diperkirakan telah kehilangan produksinya sebesar 0,5-1 juta barel per hari.
 
Penyebab lainnya, OPEC menilai peningkatan harga bukan karena fundamental pasar melainkan respon spekulatif atas kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika. Beberapa pemerintah anggota OPEC memerlukan peningkatan pendapatan secara cepat untuk menyediakan perlindungan sosial dan keamanan, menghadapi kemungkinan pergolakan politik di wilayahnya sehingga menyarankan harga minyak tetap tinggi sepanjang masih dapat diserap oleh pasar.
 
"Musim dingin yang berkepanjangan di sejumlah wilayah belahan bumi bagian utara seperti Eropa, AS dan Kanada, berdampak pada peningkatan konsumsi produk minyak khususnya fuel oil yang diindikasikan dari menurunnya stock fuel oil AS sebesar 4,2 juta barel dibandingkan dengan bulan sebelumnya," tambah Tim Harga Minyak Indonesia.
 
Peningkatan harga minyak dunia juga disebabkan oleh meningkatnya perkiraan permintaan minyak mentah dunia berdasarkan beberapa sumber. International Energy Agency (IEA) dan Energy Information Administration (EIA) dalam laporan bulan Februari 2011 memperkirakan konsumsi minyak global rata-rata 1,5 juta barel per hari pada tahun 2011 yang ditopang oleh konsumsi negara-negara Non OECD khususnya China, Brazil dan Timur Tengah serta pertumbuhan konsumsi di negara OECD Amerika Utara.
 
Selain itu, OPEC dalam laporan bulan Februari 2011 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global 2011 sebesar 1,4 juta barel per hari. Utamanya ditopang oleh meningkatnya aktivitas manufaktur di AS dan China yang disebabkan oleh stimulus dan insentif perekonomian yang diberikan oleh pemerintahnya.
 
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh tetap tingginya permintaan minyak mentah dari China yang mencapai 10,4 juta barel per hari dan peningkatan permintaan gasoline dan gasoil di India.
 
Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Februari 2011 dibandingkan bulan sebelumnya, sebagai berikut:
  • WTI (Nymex) naik sebesar USD 0,16 per barel dari USD 89,58 per barel menjadi USD 89,74 per barel.
  • Tapis (Platts) naik sebesar USD 7,41 per barel dari USD 100,35 per barel menjadi USD 107,76 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar USD 7,02 per barel dari USD 92,83 per barel menjadi USD 99,85 per barel.
Terkait kontradiksi pergerakan harga antara WTI terhadap Brent, disebabkan oleh meningkatnya persediaan minyak mentah AS khususnya stock di Cushing, Oklahoma (titik pengiriman minyak mentah WTI di AS). Sedangkan pergerakan harga Brent dipicu oleh penurunan alamiah produksi di kawasan Laut Utara, peningkatan volume perdagangan Brent yang mencapai 43%, aliran dana spekulasi dan pergolakan politik yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.