ICP April US$ 109,31; Rata-rata Jan-April US$ 99,79

Laporan Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan, harga Minas/SLC April naik US$ 4,66 dari US$ 104,38 per barel menjadi US$ 109,04 per barel.

 

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional yang diakibatkan oleh terus meningkatnya spekulasi di futures oil market, sehubungan dengan terus melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya terutama Euro yang kembali mencapai tingkat terendah dalam sejarah, sehingga mendorong investor mengalihkan investasinya ke pasar komoditi termasuk minyak.

 

Selain itu, terhentinya produksi minyak mentah Nigeria sejak 22 April 2008 sampai dengan 50% dari kapasitas total 2,1 juta barel per hari akibat sejumlah serangan pemberontak terhadap fasilitas perminyakan dan pemogokan serikat pekerja ExxonMobil Corporation yang menuntut perbaikan kesejahteraan dan penutupan sementara forties pipeline system (0,7 barel per hari) milik BP di Laut Utara sebagai dampak penghentian kilang Grangemouth. Untuk diketahui,  jalur pipa forties memompa sekitar 40% dari total kapasitas produksi seluruh Inggris.

 

Penyebab lainnya adalah menurunnya produksi minyak mentah dunia (OPEC dan Non OPEC) terutama UAE, Nigeria, Venezuela dan Laut Utara dan kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan terganggunya suplai minyak mentah dari kawasan Timur Tengah sehubungan dengan penembakan 2 kapal perang Iran oleh kapal perang AS di Teluk Persia.

 

Kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan terbatasnya suplai gasoline di AS menjelang musim panas mendatang karena terus menurunnya stok mingguan gasoline dalam 7 minggu terakhir dan dampak psikologis dari pernyataan OPEC yang tidak akan menambah produksi minyak mentahnya meskipun harga minyak terus menunjukkan peningkatan, turut menyebabkan kenaikan harga minyak April.

 

Sementara itu, khusus perkembangan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan faktor-faktor tersebut, peningkatan harga minyak terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan diesel fuel oleh Cina akibat bertambahnya penggunaan generator diesel akibat terganggunya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di sejumlah wilayah dan meningkatnya impor minyak mentah Cina guna menghadapi rencana beroperasinya sejumlah kilang minyak baru.

 

Faktor lainnya adalah meningkatnya permintaan minyak mentah jenis direct burning dan fuel oil oleh perusahaan listrik di Jepang akibat berlanjutnya pemeliharaan berkala sejumlah unit PLTN dan masih terhentinya pengoperasian PLTN Kashiwazaki-Kariwa.

 

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional oada April 2008, sebagai berikut : WTI (Nymex) naik US$ 7,04 per barel dari US$ 105,42 per barel menjadi US$ 112,46 per barel.

Brent (IPE) naik US$ 7,56 per barel dari US$ 102,87 per barel menjadi US$ 110,43 per barel.

Tapis (Platt’s) naik US$ 7,44 per barel dari US$ 109,11 per abrel menjadi US$ 116,55 per barel.

Basket OPEC naik US$ 6,13 per abrel dari US$ 98,93 per barel menjadi US$ 105,06 per barel.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.