ICP April 2011 Capai US$ 123,36 per Barel

Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 125,93 per barel, naik US$ 11,77 per barel dari US$ 114,16 di bulan Maret 2011.

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu ketegangan politik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya perang di Libya dan kerusuhan terkait pemilihan presiden di Nigeria serta ketegangan yang terjadi di Yaman, Bahrain, Syria dan Sudan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar atas stabilitas pasokan minyak mentah dari kawasan tersebut.

Selain itu, anggota OPEC dinilai belum sepenuhnya dapat mengganti hilangnya pasokan minyak mentah dari Libya, yang diindikasikan dari turunnya produksi OPEC hingga 1 juta barel per hari pada bulan Maret dibanding  Februari 2011 dan melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap mata uang internasional lainnya akibat keputusan Federal Reserve AS untuk mempertahankan kebijakan tingkat suku bunga yang rendah.

Faktor lainnya adalah menurunnya stok minyak komersial AS. Berdasarkan data minggu terakhir Energy Information Administration (EIA) AS, dibandingkan data awal April 2011, stok gasoline turun 11,1 juta barel dan stok distillate fuel turun 7 juta barel.

Peningkatan harga minyak mentah dunia juga disebabkan oleh meningkatnya perkiraan permintaan minyak mentah dunia berdasarkan beberapa sumber yaitu IEA, EIA dan OPEC. International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulan April 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 89,4 juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun  2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non OECD Asia, khususnya China.

Energy Information Administration (EIA) AS dalam laporan bulan April 2011 memperkirakan tingkat konsumsi dunia tahun 2011 mencapai 88,2 juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan permintaan ditopang oleh konsumsi negara-negara Non OECD terutama China, Brazil dan Timur tengah.

OPEC dalam laporan bulan April 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 87,9 juta barel per hari atau meningkat 1,4 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010 yang ditopang oleh tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I 2011 di saat musim dingin serta pertumbuhan permintaan minyak dari negara Non OECD Asia khususnya permintaan minyak India yang diperkirakan naik hingga 3,5% pada tahun 2011.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga disebabkan masih tingginya permintaan minyak China dengan proyeksi pertumbuhan 0,9 juta barel per hari serta tingginya pertumbuhan ekonomi India yang mendorong peningkatan permintaan jet fuel dan kerosene. Selain itu, pasca gempa dan tsunami, permintaan Jepang terhadap minyak mentah terutama direct burning, mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan akan listrik dan upaya rekonstruksi.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan april 2011, dibandingkan Maret 2011 sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 7,06 per barel dari US$ 102,98 per barel menjadi US$ 110,04 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 8,42 per barel dari US$ 114,67 per barel menjadi US$ 123,09 per barel.
  • Tapis (Platts) naik sebesar US$ 9,79 per barel dari US$ 120,50 per barel menjadi US$ 130,29 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 8,06 per barel dari US$ 109,84 per barel menjadi US$ 117,90 per barel.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.