Sementara harga Minas/SLC
mencapai US$ 125,93 per barel, naik US$ 11,77 per barel dari US$ 114,16 di
bulan Maret 2011.
Peningkatan harga minyak
mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah
utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu
ketegangan politik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika
Utara, khususnya perang di Libya dan kerusuhan terkait pemilihan presiden di
Nigeria serta ketegangan yang terjadi di Yaman, Bahrain, Syria dan Sudan. Hal
ini menimbulkan kekhawatiran pasar atas stabilitas pasokan minyak mentah dari
kawasan tersebut.
Selain itu, anggota OPEC
dinilai belum sepenuhnya dapat mengganti hilangnya pasokan minyak mentah dari
Libya, yang diindikasikan dari turunnya produksi OPEC hingga 1 juta barel per
hari pada bulan Maret dibanding Februari
2011 dan melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap mata uang internasional
lainnya akibat keputusan Federal Reserve AS untuk mempertahankan kebijakan
tingkat suku bunga yang rendah.
Faktor lainnya adalah
menurunnya stok minyak komersial AS. Berdasarkan data minggu terakhir Energy Information Administration (EIA) AS, dibandingkan data awal April
2011, stok gasoline turun 11,1 juta
barel dan stok distillate fuel turun
7 juta barel.
Peningkatan harga minyak
mentah dunia juga disebabkan oleh meningkatnya perkiraan permintaan minyak
mentah dunia berdasarkan beberapa sumber yaitu IEA, EIA dan OPEC. International Energy
Agency (IEA) dalam laporan bulan
April 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 89,4
juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan
tahun 2010. Pertumbuhan permintaan
ditopang oleh konsumsi negara-negara Non
OECD Asia, khususnya China.
OPEC dalam laporan bulan April 2011 memperkirakan tingkat
konsumsi minyak dunia tahun 2011 mencapai 87,9 juta barel per hari atau
meningkat 1,4 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010 yang ditopang oleh
tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I 2011 di saat musim dingin
serta pertumbuhan permintaan minyak dari negara Non OECD Asia khususnya permintaan minyak India yang diperkirakan
naik hingga 3,5% pada tahun 2011.
Untuk kawasan Asia Pasifik,
peningkatan harga disebabkan masih tingginya permintaan minyak China dengan
proyeksi pertumbuhan 0,9 juta barel per hari serta tingginya pertumbuhan
ekonomi India yang mendorong peningkatan permintaan jet fuel dan kerosene.
Selain itu, pasca gempa dan tsunami, permintaan Jepang terhadap minyak mentah
terutama direct burning, mengalami
peningkatan untuk memenuhi kebutuhan akan listrik dan upaya rekonstruksi.
Selengkapnya perkembangan
harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan april
2011, dibandingkan Maret 2011 sebagai berikut:
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 7,06 per
barel dari US$ 102,98 per barel menjadi US$ 110,04 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 8,42 per
barel dari US$ 114,67 per barel menjadi US$ 123,09 per barel.
- Tapis (Platts) naik sebesar US$ 9,79
per barel dari US$ 120,50 per barel menjadi US$ 130,29 per barel.
-
Basket OPEC naik sebesar US$ 8,06 per
barel dari US$ 109,84 per barel menjadi US$ 117,90 per barel.