Hulu Migas Bukukan Penerimaan Negara Sebesar US$ 34,4 Miliar


“Kami berkomitmen untuk dapat memenuhi target penerimaan negara sesuai yang di tetapkan oleh pemerintah sebagai upaya kami memberikan kontribusi bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Kepala BPMIGAS R. Priyono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/12).

 

Sementara produksi migas pada tahun ini berhasil mencapai 2,4 juta barel setara minyak per hari (barrels oil equivalent) terdiri dari produksi minyak sebesar 903.441 barel per hari dan produksi gas sebesar 1,5 juta barel setara minyak. Pencapaian ini hampir setara tahun 2010,  di mana produksi minyak dan gas bumi nasional tercatat sebesar  2,5 juta barel setara minyak per hari terdiri dari produksi minyak sebesar 944.898 barel per hari dan produksi gas sebesar 1,58 juta barel setara minyak per hari.


Terhadap KKKS yang berhasil mencapai target produksi, papar Priyono, BPMIGAS memberikan apresiasi. Antara lain, Hess (Indonesia Pangkah) Ltd mencapai produksi minyak sebesar 4.712 barel per hari, lebih tinggi 1.182 barel per hari dari target.
Kemudian PHE-ONWJ mencapai produksi sebesar 32.119 barel per hari, lebih tinggi 1.119 barel per hari dari target. Disusul Medco EP Indonesia (S&C Sumatera) mencapai produksi sebesar 7.572 barel per hari lebih tinggi 912 barel per hari dari target yang ditetapkan.

Sebaliknya BPMIGAS memberikan peringatan kepada sejumlah KKKS yang belum mencapai target produksi antara lain Total E&P Indonesie hanya mampu mencapai produksi minyak sebesar 82.232 barel per hari, lebih rendah 9.768 barel per hari dari target 92.000 barel per hari. Kemudian Pertamina EP hanya mampu mencapai produksi sebesar 123.518 barel per hari, lebih rendah 8,482 barel per hari dari target sebesar 132.000 barel per hari. Disusul CNOOC SES yang hanya mampu memproduksi minyak sebesar 34.690 barel per hari, lebih rendah 5.310 barel per hari dari target produksi 40.000 barel per hari dan PHE West Madura Offshore hanya mencapai produksi 13.796 barel per hari, lebih rendah 4.204 barel per hari dari target sebesar 18.000 barel per hari.

Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan sepanjang yang dihadapi KKKS sepanjang tahun 2011, terdapat sejumlah kendala eksternal dihadapi oleh BPMIGAS dalam mengejar target produksi minyak dan gas yang ditetapkan oleh Pemerintah. Total kendala eksternal yang merupakan gangguan non teknis tersebut mencapai 1.234 kasus, antara lain pencurian peralatan migas yang mencapai 648 kasus, kemudian gangguan operasi non teknis seperti unjuk rasa, sabotase, penghentian kegiatan, ancaman dan lainnya mencapai 586 kasus.

Angka gangguan non teknis yang mencapai 1.234 kasus, lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 756 kasus terdiri dari pencurian peralatan migas sebesar 493 kasus dan gangguan non teknis operasional migas lainnya mencapai 263 kasus.

Sementara gangguan non teknis lainnya yang membuat potensi produksi menjadi terkendala adalah cuaca buruk yang membuat pengentalan minyak di pipa milik PT Chevron Pacific Indonesia, tidak jelasnya perpanjangan kontrak blok West Madura Offshore, Kebakaran FSO Lentera Bangsa milik PT Trada Maritim Tbk,  gangguan hose/riser di Kangean Energy, Star Energy dan Camar Resources karena cuaca.

Sementara kendala teknis yang dihadapi, antara lain kerusakan pipa lifting  dan kompressor di Lapangan Udang Alfa dan Bravo dan problem lifting Sumur BN-18 di Lapangan Bunyu yang dikelola Pertamina EP. Kemudian Total E&P Indonesia mengalami gangguan teknis berupa kerusakan kompresor dibeberapa lapangan dan belum kembalinya produksi normal Lap. Tunu setelah major maintenance di bulan Juni-July 2011.

Meskipun menghadapi banyak kendala, dari sisi operasional,  target pengeboran eksploitasi pada tahun ini yang mencapai 970 pengeboran sumur eksploitasi dari target 895 pengeboran sumur eksploitasi atau lebih tinggi.

Pada tahun 2011 terdapat tambahan beberapa wilayah kerja minyak dan gas bumi yang baru ditandatangani. Sehingga total jumlah wilayah kerja minyak dan gas bumi pada tahun ini mencapai 275 wilayah kerja terdiri dari wilayah kerja produksi aktif mencapai 72 wilayah kerja dan wilayah kerja eksplorasi sebanyak  203 wilayah kerja.

Dari total jumlah wilayah kerja eksplorasi sebanyak 203 wilayah kerja, sebanyak 10 wilayah kerja migas dalam proses terminasi. Sisanya sebanyak 39 wilayah kerja eksplorasi merupakan wilayah kerja gas metana batubara (Coal Bed Methane) dan sisanya wilayah eksplorasi aktif sebanyak 154 wilayah kerja minyak dan gas bumi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.