“Kami berkomitmen untuk dapat memenuhi target penerimaan negara
sesuai yang di tetapkan oleh pemerintah sebagai upaya kami memberikan
kontribusi bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Sementara produksi migas pada tahun ini berhasil mencapai
2,4 juta barel setara minyak per hari (barrels
oil equivalent) terdiri dari produksi minyak sebesar 903.441 barel per hari
dan produksi gas sebesar 1,5 juta barel setara minyak. Pencapaian ini hampir
setara tahun 2010, di mana produksi
minyak dan gas bumi nasional tercatat sebesar 2,5 juta barel setara
minyak per hari terdiri dari produksi minyak sebesar 944.898 barel per hari dan
produksi gas sebesar 1,58 juta barel setara minyak per hari.
Terhadap KKKS yang berhasil mencapai target produksi, papar Priyono, BPMIGAS
memberikan apresiasi. Antara lain, Hess (Indonesia Pangkah) Ltd mencapai
produksi minyak sebesar 4.712 barel per hari, lebih tinggi 1.182 barel per hari
dari target. Kemudian PHE-ONWJ mencapai produksi sebesar 32.119 barel
per hari, lebih tinggi 1.119 barel per hari dari target. Disusul Medco EP
Indonesia (S&C Sumatera) mencapai produksi sebesar 7.572 barel per hari
lebih tinggi 912 barel per hari dari target yang ditetapkan.
Sebaliknya BPMIGAS memberikan peringatan kepada sejumlah KKKS yang belum
mencapai target produksi antara lain Total E&P Indonesie hanya mampu
mencapai produksi minyak sebesar 82.232 barel per hari, lebih rendah 9.768
barel per hari dari target 92.000 barel per hari. Kemudian Pertamina EP hanya
mampu mencapai produksi sebesar 123.518 barel per hari, lebih rendah 8,482
barel per hari dari target sebesar 132.000 barel per hari. Disusul CNOOC SES
yang hanya mampu memproduksi minyak sebesar 34.690 barel per hari, lebih rendah
5.310 barel per hari dari target produksi 40.000 barel per hari dan PHE West
Madura Offshore hanya mencapai produksi 13.796 barel per hari, lebih rendah
4.204 barel per hari dari target sebesar 18.000 barel per hari.
Berdasarkan kondisi yang ada
di lapangan sepanjang yang dihadapi KKKS sepanjang tahun 2011, terdapat
sejumlah kendala eksternal dihadapi oleh BPMIGAS dalam mengejar target produksi
minyak dan gas yang ditetapkan oleh Pemerintah. Total kendala eksternal yang
merupakan gangguan non teknis tersebut mencapai 1.234 kasus, antara lain
pencurian peralatan migas yang mencapai 648 kasus, kemudian gangguan operasi
non teknis seperti unjuk rasa, sabotase, penghentian kegiatan, ancaman dan
lainnya mencapai 586 kasus.
Angka gangguan non teknis yang mencapai 1.234 kasus, lebih tinggi dari tahun
lalu yang mencapai 756 kasus terdiri dari pencurian peralatan migas sebesar 493
kasus dan gangguan non teknis operasional migas lainnya mencapai 263 kasus.
Sementara gangguan non teknis lainnya yang membuat potensi produksi menjadi
terkendala adalah cuaca buruk yang membuat pengentalan minyak di pipa milik PT
Chevron Pacific Indonesia, tidak jelasnya perpanjangan kontrak blok West Madura
Offshore, Kebakaran FSO Lentera Bangsa milik PT Trada Maritim Tbk,
gangguan hose/riser di Kangean Energy, Star Energy dan Camar Resources karena
cuaca.
Sementara kendala teknis yang dihadapi, antara lain kerusakan pipa lifting dan kompressor di Lapangan
Udang Alfa dan Bravo dan problem lifting
Sumur BN-18 di Lapangan Bunyu yang dikelola Pertamina EP. Kemudian Total
E&P Indonesia mengalami gangguan teknis berupa kerusakan kompresor
dibeberapa lapangan dan belum kembalinya produksi normal Lap. Tunu setelah major maintenance di bulan Juni-July
2011.
Meskipun menghadapi banyak kendala, dari sisi operasional, target pengeboran eksploitasi pada tahun ini
yang mencapai 970 pengeboran sumur eksploitasi dari target 895 pengeboran sumur
eksploitasi atau lebih tinggi.
Pada tahun 2011 terdapat tambahan beberapa wilayah kerja minyak dan gas bumi
yang baru ditandatangani. Sehingga total jumlah wilayah kerja minyak dan gas bumi
pada tahun ini mencapai 275 wilayah kerja terdiri dari wilayah kerja produksi
aktif mencapai 72 wilayah kerja dan wilayah kerja eksplorasi sebanyak 203
wilayah kerja.
Dari total jumlah wilayah kerja eksplorasi sebanyak 203 wilayah kerja, sebanyak
10 wilayah kerja migas dalam proses terminasi. Sisanya sebanyak 39 wilayah
kerja eksplorasi merupakan wilayah kerja gas metana batubara (Coal Bed Methane) dan sisanya wilayah
eksplorasi aktif sebanyak 154 wilayah kerja minyak dan gas bumi.