Demikian
dikemukakan Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Tubagus Haryono.
Tubagus
mengungkapkan, peningkatan konsumsi BBM subsidi dibandingkan tahun lalu,
disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup signifikan. Untuk mengatasinya, pihaknya akan
melakukan upaya pengendalian dan meningkatkan pengawasan, bekerja sama dengan
PT Pertamina dan Pemda.
Selain
itu, juga akan dilakukan operasi penegakan hukum bersama dengan Kantor Menko
Polhukam, Kepolisian, TNI, BIN, Ditjen Migas, Bakorkamla dan unsur penegak
hukum lainnya.
Selengkapnya
realisasi konsumsi BBM bersubsidi dari Januari hingga Oktober 2011:
1. Bensin Premium
: 21.022.582
KL
2. Minyak Tanah
(Kerosin) : 1.462.406 KL
3. Minyak Solar
: 11.941.983 KL
Dibandingkan dangan realisasi
tahun lalu, bensin premium mengalami kenaikan 10,74 %, minyak tanah turun 27,23 % dan minyak
solar naik 11,97 %.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan kuota
APBN-P 2011, premium mengalami over sekitar 3,87 %, minyak tanah minus 5,63 %
dan minyak solar over 2,44 %.