Hingga 2014, Jaringan Gas Rumah Tangga Akan Dibangun di 21 Kota

Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo di Jakarta, Selasa (8/9), menjelaskan, untuk tahun 2009, jaringan distribusi gas dibangun di Palembang dan Surabaya dan kini telah memasuki tahap konstruksi. Sedangkan untuk 2010, jaringan distribusi gas akan dibangun di 4 kota yaitu Bekasi, Depok, Tarakan dan Sidoardjo. Jaringan distribusi gas untuk 2011 rencananya akan dibangun di rumah susub bersubsidi Jabodetabek, Semarang, Bontang dan Sengkang.

Madura, Balikpapan dan Jambi akan dibangun jaringan distribusi gas pada 2012. Setahun kemudian, giliran Sorong, Pekanbaru, Subang dan Lhokseumawe. Sedangkan 2014, jaringan distribusi gas akan dibangun di Samarinda, Muara Enim, Lampung dan Prabumulih.

Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dilakukan secara bertahap karena keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah. Untuk tahun ini, pemerintah menyediakan dana sekitar Rp 140 miliar. Pembangunan dilakukan hingga instalasi di rumah-rumah, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang.

“Nantinya masyarakat hanya membayar biaya gas yang mereka pakai saja. Seperti kita berlangganan air bersih saja,” katanya.

Jaringan distribusi gas hanya dibangun di daerah-daerah yang dekat atau memiliki sumber gas. Untuk daerah atau kawasan yang tidak memiliki sumber gas, dapat menggunakan LPG.

“Selain itu, jaringan gas juga dibangun di kawasan yang telah memiliki jaringan transmisi,” tambah  Evita.

Mengenai pengelolaan jaringan distribusi gas pasca konstruksi, Evita menjelaskan, pemerintah memiliki 2 opsi yaitu menghibahkan kepada pemda untuk dikelola atau dilelang kepada badan usaha yang berminat dan memiliki kemampuan. Dari 2 opsi tersebut, pemerintah cenderung memilih mekanisme lelang karena hingga saat ini belum perusahaan daerah yang memiliki kemampuan dan pengalaman mengelola jaringan gas.

Pengamat ekonomi Aviliani mendukung upaya pemerintah membangun jaringan distribusi gas untuk rumah tangga ini. Menurutnya, pembangunan jaringan distribusi gas ini merupakan langkah antisipasi pemerintah terkait dengan semakin meningkatnya harga minyak dunia yang berdampak pada tingginya harga BBM.

Pembangunan jaringan distribusi gas ini dinilainya juga dapat mengurangi beban subsidi BBM yang harus ditanggung pemerintah. Ia mengusulkan agar dana yang tadinya digunakan untuk subsidi BBM dapat dialihkan untuk membangun jaringan distribusi gas untuk rumah tangga.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.