Menurut Purnomo, walaupun APBN aman, revisi dapat saja dilakukan pada semester II bila diperlukan namun bila mendesak, APBN dapat saja dilakukan sebelumnya. Sejauh ini memang belum ada tanda-tanda kebutuhan yang mendesak tapi kemungkinan selalu terbuka.
Mengenai tidak efektifnya pemotongan produksi OPEC sebesar 2,2 juta barel untuk menaikkan harga minyak, Purnomo menjelaskan hal tersebut terjadi karena jatuhnya demand.
“Demand-nya drop sekali,†ungkap Purnomo.
Purnomo juga menegaskan akan terus memantau stabilitas harga minyak untuk menentukan harga patokan. Oleh karena itu, saat ini pemerintah belum dapat menyatakan besaran harga keekonomian.