Harga Minyak Terus Meluncur

Selain lantaran kebangkrutan Lehman Brothers, gejolak pasar finansial juga disebabkan oleh diakuisisinya firma keuangan Merril Lynch oleh Bank of America sebagai langkah penyelamatan dan masalah yang harus dihadapi asuransi AIG.

 

Situasi ini membuat investor di pasar komoditas memperkirakan akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang berbuntut pada menurunnya permintaan energi, terutama minyak. Untuk mengamankan uangnya, investor kini beralih ke investasi lain.

 

“Kekacauan pasar keuangan memberi sentimen buruk dan memperkuat dugaan akan melemahnya permintaan minyak dunia,” kata Michael Davies, analis Sucden London.

 

Penurunan harga BBM

Sementara itu di tanah air, penurunan harga minyak dunia menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah akan menurunkan harga BBM bersubsidi. Mengenai hal ini Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengemukakan, kita harus berhati-hati menanggapi penurunan harga minyak.

 

“Harga minyak itu kadang-kadang genit. Kemarin OPEC dalam sidangnya mengharapkan harga naik, tapi harga malah turun ke level US$ 98 per barel,” ujar Purnomo.

 

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), lanjut Purnomo, berpatokan pada harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) bukan lainnya seperti Nymex. Karena itulah, ia menghimbau agar masyarakat bersabar melihat perkembangan harga minyak selanjutnya, apakah akan naik atau turun lagi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.